Sistem pengawasan ini nantinya tidak akan dilakukan secara parsial berdasarkan RT/RW, melainkan akan diintegrasikan penuh ke sistem pemantauan ibu kota.
Langkah ini juga menjadi bagian dari program 100 hari kerja Pramono di Jakarta, yang fokus pada layanan dasar dan rasa aman bagi warga di wilayah padat dan rawan.
"Tinggal apakah itu untuk surveillance ataukah untuk investigasi lebih dalam, tergantung nanti pemerintah DKI yang akan memutuskan," pungkas Pramono.
Siap Gelontorkan Rp380 M untuk CCTV
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno mengungkap rencana pemasangan kamera pengawas alias CCTV secara masif di berbagai lokasi di Jakarta.
Hal ini disebutnya sebagai salah satu janji kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 lalu.
Rano memperkirakan, ada sekitar 30 ribu lebih titik sesuai jumlah RT/RW di Jakarta yang perlu dipasangi CCTV.
![Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (tengah) menyapa ASN saat hari pertama kerja usai cuti bersama libur lebaran, Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/17321-halal-bihalal-asn-balai-kota-pramono-anung-rano-karno.jpg)
Pemasangannya untuk tahun ini dilakukan di taman yang jam operasionalnya akan ditambah ke pukul 22.00 WIB hingga 24 jam.
"Itu jumlah RT/RW se-Jakarta 30.418. Saya masih ingat karena itu kampanye kita. Kita sudah mulai di taman-taman, kita sudah pasang CCTV. Nah untuk yang RT/RW tahun depan," ujar Rano di Jakarta Barat, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga: Heboh Video Pria Ngaku Waras: Kalau Ijazah Jokowi Palsu, Saya Janji Telan Panci Satu Pabrik!
Ia pun memerkirakan untuk bisa memasang CCTV di 30 ribu lebih titik perlu anggaran sekitar Rp380 miliar.