Tak Yakin Bakal Ada Paksaan Matikan Aplikasi saat Demo Ojol 20 Mei, KBDJ: Itu Cuma Gimik

Senin, 19 Mei 2025 | 10:18 WIB
Tak Yakin Bakal Ada Paksaan Matikan Aplikasi saat Demo Ojol 20 Mei, KBDJ: Itu Cuma Gimik
Asosiasi Ojek Online (Ojol) KBDJ berencana tetap bekerja menyalakan aplikasi alias on bid saat adanya isu demo ojol besar-besaran pada Selasa 20 Maret 2025 besok. (Suara.com/Alfian)

Suara.com - Asosiasi Ojek Online (Ojol) Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ) berencana tetap bekerja menyalakan aplikasi alias on bid saat adanya isu demo ojol besar-besaran pada Selasa 20 Maret 2025 besok.

KBDJ bahkan tak khawatir meski sempat ada pernyataan demonstran bakal memaksa ojol untuk mematikan aplikasi secara paksa.

Ketua KBDJ, Freddy Santoso Suherli, mengatakan arahan mematikan aplikasi alias off bid secara paksa hanyalah gimik semata.

Ia meminta rekan ojol yang ingin bekerja tak khawatir karena hal pemaksaan off bid tidak akan benar-benar dilakukan.

"Itu (permintaan off bid secara paksa) gimik-gimik saja," ujar Freddy kepada Suara.com Senin (19/5/2025).

Meski demikian, Freddy mengaku bersama rekan-rekannya tetap menghormati aksi tersebut.

Ia berharap demonstrasi tetap berjalan lancar tanpa ada masalah sedikitpun.

"Saya dan KBDJ menghormati dan mendukung perjuangan teman-teman di aksi tersebut agar dapat berjalan dengan sukses," ucapnya.

Di satu sisi, Freddy mengakui memang pihak aplikator diduga menyalahi aturan dalam memasang potongan biaya aplikasi.

Baca Juga: Rahasia Keamanan WhatsApp yang Mungkin Belum Kamu Tahu

Namun, Freddy menilai hal itu tak bisa menjadi alasan mengerahkan ojol untuk demonstrasi besar-besaran di jalan.

Apalagi sampai memaksa ojol lainnya untuk mematikan aplikasi dan tidak narik selama satu hari penuh.

"Semua driver merasakannya. Namun hal itu haris dirundingkan bersama antara driver, aplikator dan regulator," jelasnya.

"Kita berdialog bersama sama. Seandainya deadlock silahkan kalau mau ditempuh jalur aksi demo. Namun hal itu tidak boleh diwarnai kekerasan, anarki ataupun pemaksaan untuk off bid," lanjut Freddy.

Apalagi, banyak orang yang bergantung pada profesi ojol untuk mencari nafkah.

Jika semua driver dipaksa untuk tidak narik selama satu hari penuh, kata dia, maka akan ada yang khawatir akan makan apa anak dan istri di rumah.

"Ojol memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari bukan seperti karyawan yang digaji bulanan. Jadi saling menghargai dan menghormati," pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI