Nikel Terbaik Asal Kabupaten Luwu Siap Gempur Pasar Global

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 02 Juni 2025 | 16:42 WIB
Nikel Terbaik Asal Kabupaten Luwu Siap Gempur Pasar Global
Afifuddin Kalla (Direktur BMS) - Akbar Buchari (ketua umum BPP HIPMI) - Nami Katagiri (General Manager, Non Ferrous Metals Strategic Business Unit Sumitomo Corporation). PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan Sumitomo Corporation di Osaka, Jepang [Suara.com/Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan Sumitomo Corporation. Salah satu perusahaan perdagangan global asal Jepang.

Penandatanganan ini berlangsung di Paviliun Indonesia, World Expo Osaka, Jepang, sebagai bagian dari inisiatif perluasan pasar ekspor nikel matte ke Korea Selatan.

Penandatanganan MoU ini menjadi momentum penting dalam mendukung program hilirisasi mineral nasional.

Serta mendorong pertumbuhan ekspor komoditas bernilai tambah asal Indonesia.

MoU Nikel Matte: Langkah Strategis untuk Perluasan Pasar Ekspor

Penandatanganan MoU ini dilakukan langsung oleh Afifuddin Kalla dan Faisal Suhaeli selaku Direktur PT Bumi Mineral Sulawesi.

Sementara itu, pihak Sumitomo Corporation diwakili oleh Nami Katagiri (General Manager), Akihiko Miyauchi (Team Leader Nickel).

Kotaro Fujita (Assistant Head), dan Sandy Purwagandhi sebagai perwakilan dari Sumitomo Indonesia.

Adapun isi MoU mencakup sejumlah poin penting, seperti tonase penjualan nikel matte, kesepakatan harga, metode pengiriman, serta jangka waktu kesepakatan antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Bos Antam "Happy" di Tengah Ketidakpastian Ekonomi, Naiknya Harga Komoditas Jadi Berkah

Produk yang akan diekspor adalah High Nickel Matte, salah satu produk turunan bernilai tinggi dari pengolahan bijih nikel.

Didukung Ketua Umum HIPMI, Sejalan dengan Visi Presiden Prabowo

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Ketua Umum BPP HIPMI, Akbar Buchari, yang memberikan apresiasi dan dukungan terhadap langkah PT BMS dan Sumitomo.

Menurutnya, kerja sama ini sejalan dengan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mendorong hilirisasi dan menciptakan neraca perdagangan yang positif.

“Langkah BMS ini menjadi contoh nyata bagi perusahaan-perusahaan nasional untuk memperkuat ekspor berbasis nilai tambah. Ini bukan hanya relevan untuk sektor mineral, tapi juga bisa menjadi inspirasi bagi sektor lain seperti pertanian dan manufaktur,” ujar Akbar, dalam rilis Senin 2 Juni 2025.

Tentang Smelter BMS

PT Bumi Mineral Sulawesi merupakan perusahaan pengolahan mineral yang mengoperasikan smelter di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Pembangunan smelter dimulai pada Januari 2022 dan mulai beroperasi secara penuh pada April 2024.

Saat ini, BMS telah mengoperasikan satu Line SKEF Ferronickel (FeNi) di pabrik pertama.

Berikut adalah detail kapasitas produksi smelter BMS berdasarkan lini pengolahan:

1.SKEF Line 1 – Ferronickel (FeNi)

Kapasitas: 100 ton/hari atau 33.000 ton/tahun

2.RKEF Line 2 – High Nickel Matte

Kapasitas: 30 ton/hari atau 10.100 ton/tahun

3.RKEF Line 2 – Nickel Sulfate (NiSO)

Kapasitas: 95 ton/hari atau 31.400 ton/tahun

4.OESBF Line 3 – High Nickel Matte

Kapasitas: 30 ton/hari atau 10.100 ton/tahun

5.OESBF Line 4 – High Nickel Matte

Kapasitas: 30 ton/hari atau 10.100 ton/tahun

Produk-produk turunan dari smelter BMS meliputi Ferronickel (FeNi), Nickel Matte, dan Nickel Sulfate (NiSO).

Merupakan bahan baku penting dalam industri logam, baterai kendaraan listrik, dan sektor energi baru terbarukan.

Riwayat Kerja Sama Ekspor Produk BMS

Selain dengan Sumitomo Corporation, PT BMS juga telah menjalin kerja sama ekspor dengan sejumlah perusahaan internasional.

Berikut adalah daftar mitra dan nilai kontrak ekspor produk nikel BMS:

-Trafigura – Total kontrak sebesar USD 222.590

-Anhui Wanxin – Total kontrak sebesar USD 9.600.000

-Yieh United Steel Corp – Total kontrak sebesar USD 1.872.000

-Mitsui – Total kontrak sebesar USD 2.455.000

Kerja sama ini menunjukkan kepercayaan pasar global terhadap kualitas produk BMS serta peran strategis perusahaan dalam rantai pasok industri nikel internasional.

Rencana Produksi Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PT Bumi Mineral Sulawesi juga berencana untuk memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik, khususnya Nickel Sulfate (NiSO).

Meski saat ini belum ada penjualan resmi, pengembangan lini produksi untuk kebutuhan energi masa depan telah menjadi prioritas perusahaan.

Dengan meningkatnya permintaan global terhadap kendaraan listrik (EV), produksi bahan baku baterai seperti Nickel Sulfate.

Akan memberikan kontribusi besar terhadap nilai tambah ekspor nasional dan mendukung program transisi energi bersih di Indonesia.

Komitmen terhadap Pembangunan Berkelanjutan dan Energi Terbarukan

BMS tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga menaruh perhatian besar pada prinsip keberlanjutan dan lingkungan.

Dalam proses produksinya, BMS berupaya untuk menggunakan energi terbarukan seperti energi air, serta menerapkan standar operasional ramah lingkungan dan memperhatikan aspek sosial di sekitar wilayah operasi.

“Tujuan kami bukan hanya menghasilkan produk berkualitas ekspor, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ungkap perwakilan manajemen BMS.

Kerja sama antara PT Bumi Mineral Sulawesi dan Sumitomo Corporation menjadi contoh sinergi strategis antara perusahaan nasional dan mitra global.

MoU ini tak hanya memperluas pasar ekspor Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi nikel sebagai komoditas unggulan dalam industri global.

Dengan kapasitas produksi yang terus berkembang, produk turunan berkualitas tinggi, serta dukungan terhadap hilirisasi dan keberlanjutan, BMS siap menjadi pemain utama dalam industri nikel nasional dan internasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI