Pengamat Soroti Satu Hal Penting yang Terlupakan Usai Prabowo Minta Pejabat Menyeleweng Mundur

Rabu, 04 Juni 2025 | 10:38 WIB
Pengamat Soroti Satu Hal Penting yang Terlupakan Usai Prabowo Minta Pejabat Menyeleweng Mundur
Presiden Prabowo Subianto sempat meminta pejabat mundur dari jabatannya jika melakukan penyelewengan. . (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta pejabat mundur dari jabatannya jika melakukan penyelewengan.

Dari segi etika, Efriza menilai pernyataan yang disampaikan Prabowo pada upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri itu sudah tepat.

Namun, dia menegaskan tidak ada konteks berupa kepastian penyelewengan pejabat itu akan diproses secara hukum.

“Hanya saja konteksnya tidak bisa serta-merta yang melakukan penyelewengan mundur, lalu tindakannya tidak diproses,” kata Efriza kepada Suara.com, Rabu (4/6/2025).

“Jika konteksnya ingin membangun etika, kesadaran diri para pejabat untuk negara sudah tepat. Penekanan akan Pancasila sebagai pandangan hidup juga sudah baik, hanya saja sayangnya tidak adanya penekanan akan proses hukum, kecuali sekadar pilihan mundur atau diberhentikan,” tambah dia.

Efriza mengaku memaklumi pernyataan Prabowo yang dianggap lebih menekankan etika pejabat untuk bekerja bagi rakyatnya dan punya semangat kesadaran diri untuk menilai kualitas kerja dirinya sendiri.

Prabowo Siap Pecat Pejabat Bobrok

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto kembali memberikan ultimatum kepada para pejabat agar bekerja secara sungguh-sungguh kepada rakyat. Lewat ultimatunya, Presiden Prabowo mengancam akan memecat pejabat yang tidak becus bekerja.

Hal itu dikatakan Prabowo dalam amanat upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri.

Baca Juga: 'Menepuk Air di Dulang': Kala Prabowo Tuduh LSM Dibiayai Asing

Awalnya, Prabowo meminta agar Pancasila jangan sekadar menjadi mantra atau slogan. Ia lantas memingatkan tentang kekayaan besae yang dimiliki bangsa Indonesia.

"Kekayaan bangsa Indonesia harus dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Semua penyelewengan, semua kebocoran harus berhenti. Semua pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum saya berhentikan," kata Prabowo, Senin (2/6/2025).

Prabowo sekaligus mengimbau seluruh unsur agar jangan menganggap negara tidak ada, jangan menganggap negara bisa dipermainkan, jangan menganggap NKRI bisa dibohongi, serta jangan menganggap NKRI bisa ditipu.

Untuk kesekian kali, Prabowo kembali memperingatkan semua unsur di semua lembaga untuk segera berbenah diri dan segera membersihkan diri.

"Karena negara akan bertindak, negara kita kuat, mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu ragu, tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa partai mana, suku mana, yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang yang melanggar Undang-Undang Dasar akan kita tindak," sambungnya.

Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc]
Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Jakarta, Senin (2/6/2025). Dalam pidatonya Prabowo memberikan ultimatum kepada para pejabat agar bekerja secara sungguh-sungguh kepada rakyat. [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

Prabowo Minta Rakyat Laporkan Pejabat yang Melanggar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI