Pedagang Beras Cipinang Menjerit: Harga Meroket Bikin Gudang Sepi

Rabu, 04 Juni 2025 | 18:10 WIB
Pedagang Beras Cipinang Menjerit: Harga Meroket Bikin Gudang Sepi
ILUSTRASI--Pedagang Beras Cipinang Menjerit: Harga Meroket Bikin Gudang Sepi. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Kendati demikian jika memang hal itu benar, ia juga meyakini kenaikan harga beras bisa terjadi karena adanya permainan mafia.

"Iya itu kalau yang dibilang Pak Mentan benar ya bisa jadi," tukasnya.

Akibatnya, banyak karyawan perusahaannya yang hanya bisa meratapi gudang yang sedang kosong saat ini.

"Kosong ini juga. Ini karyawan aja pada nganggur duduk-duduk aja kan saking gak ada kerjaannya. Biarin lah kita support pemerintah," pungkasnya.

Klaim Usut Anomali Harga dan Stok Beras

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Helfi Assegaf sebelumnya mengaku pihaknya siap untuk mendalami dan melakukan penyelidikan terhadap anomali data terkait stok dan harga beras, khususnya di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).

Hal ini menyusul data stok beras Food Station Cipinang, ada ketidakwajaran keluarnya 11.410 ton beras dalam satu hari, yaitu pada 28 Mei 2025, dan ternyata berdampak pada harga beras di pasar yang naik pada Mei.

“Kita akan lebih mendalami lagi data tersebut. Kalau ternyata tidak sesuai, artinya dia memanipulasi data,” kata Helfi di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa.

PT Food Station Tjipinang Jaya.
PT Food Station Tjipinang Jaya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Satgas Pangan sebelumnya sudah langsung melakukan penyelidikan ketika terjadi kenaikan harga beras di tengah stok yang melimpah.

Baca Juga: Bela Gibran? Golkar soal Usulan Pemakzulan di MPR-DPR: Mas Wapres Belum Langgar Hukum

Tercatat sebelumnya bahwa stok beras di Food Station Cipinang memiliki tren yang terus meningkat terlebih sejak tahun 2024 di kisaran 30 ribu hingga 40 ribuan ton. Bahkan di 2025 mampu menembus di kisaran 50 ribu ton.

Sementara itu, arus masuk dan keluar beras di PIBC cenderung stabil dan berimbang dengan rata-rata sirkulasi masuk-keluar beras sebesar 2.000-3.000 ton per hari.

Helfi mengatakan, sejauh ini pihak gudang beras di Cipinang tidak dapat menjelaskan 11 ribu lebih ton beras yang keluar dalam satu hari.

“Mereka ditanya tetapi tidak bisa menyampaikan barang itu kemana perginya, keluarnya dari kemana, tidak ada. Belum bisa disampaikan kepada kita,” ujar dia.

Dugaan Sabotase

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan penelusuran dan menemukan adanya anomali dalam distribusi beras di Cipinang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI