PKS: Jemaah Haji Indonesia Terlantar, Tenda Over Kapasitas

Sabtu, 07 Juni 2025 | 21:17 WIB
PKS: Jemaah Haji Indonesia Terlantar, Tenda Over Kapasitas
Umat Islam memadati Jabal Rahmah jelang wukuf di Arafah, Arab Saudi, Kamis (5/6/2025). [ANTARA FOTO/Andika Wahyu/YU]

Timwas Haji Temukan Banyak Masalah

Sebelumnya pada awal pekan ini, Ketua Tim Pengawas Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal juga melaporka pelaksanaan haji tahun ini juga amburadul.

Cucun, saat melakukan inspeksi jelang puncak haji, menemukan tenda jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi yang tak layak untuk di tempati karena lebihi kapasitas.

"Bayangkan dalam satu tenda diisi oleh orang 300, padahal layaknya cukup untuk orang 200. Sehingga tidak ada space untuk jarak antara tempat tidur dengan tempat tidur yang lain," kata Cucun pekan lalu.

Menurutnya, penumpukan jemaah di tenda dapat menganggu kenyamanan dan kekhusyukan beribadah. Apalagi, kata dia, bahwa tenda yang melebihi kapasitas tidak lah manusiawi.

"Bahwa pasti ini akan terjadi lagi, nanti penumpukan jemaah yang saya katakan ini seperti tidak manusiawi," beber Cucun Ahmad.

Cucun mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi. Termasuk mencari solusi tenda cadangan untuk mencegah penumpukan jemaah.

"Ya besok kita akan evaluasi dan diperjuangkan bagaimana caranya mereka memiliki tenda cadangan untuk memisah. Karena nanti akhirnya orang tinggal di luar, karena sering tumpukan di dalam tenda itu. Kita prediksi seperti itu dan harus cari jalan keluarnya segera," pungkas Cucun Ahmad Syamsurijal.

Tim Pengawas (Timwas) Haji 2025 DPR juga meminta Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama untuk betul-betul kerja ekstra untuk melayani jemaah haji Indonesia.

Baca Juga: Jamaah Haji Bisa Akses Layanan Kesehatan Pakai Drone, Arab Saudi Siapkan Teknologi Baru

Sebab, pihaknya masih mendengar keluhan dari para jemaah yang terpisah, khususnya yang suami-istri dalam satu kloter, tapi secara penginapan terpisah.

Cucun menegaskan jika persoalan ini tidak diselesaikan segera oleh pemerintah, maka akan terjadi kericuhan saat pelaksanaan puncak haji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI