suara hijau

Kemenhut Ajak Pemuka Agama Rehabilitasi Hutan, Mitigasi Bencana Lewat Jalan Spiritualitas

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 14:51 WIB
Kemenhut Ajak Pemuka Agama Rehabilitasi Hutan, Mitigasi Bencana Lewat Jalan Spiritualitas
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, termasuk kawasan konservasi yang dibuka untuk umum dengan penerapan protokol pencegahan COVID-19. (ANTARA/HO-KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Pemerintah, pemuka agama, komunitas lokal, dan lembaga ilmu pengetahuan perlu duduk bersama. Bukan untuk saling menyalahkan, melainkan membangun jalan keluar bersama.

Harapannya, dari akar spiritual, tumbuhlah kesadaran ekologis. Dan dari pohon yang ditanam hari ini, tumbuhlah ketangguhan untuk masa depan.

Peran Tokoh Agama dalam Isu Iklim 

Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, Rev. Jimmy M. Immanuel Sormin menegaskan pentingnya posisi strategis pemuka agama dalam gerakan lingkungan.

“Masalah moralitas sebenarnya adalah akar dari permasalahan lingkungan yang muncul. Kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini hanya dengan metode-metode teknis. Kita perlu melibatkan lebih banyak orang, lebih banyak pemeluk atau kelompok agama karena mereka adalah pemangku kepentingan. Mereka memiliki kapasitas untuk memengaruhi dan menggerakkan masyarakat dalam mengubah gaya hidup serta cara pandang terhadap bumi dan lingkungan,” ujar Jimmy.

Jimmy adalah penasihat Inisiatif Hutan Hujan Indonesia, anggota kelompok World Council of Churches (WCC), dan komite program Christian Conference of Asia (CCA). Dalam tulisannya, ia menyebut Indonesia sebagai salah satu pelopor dalam mengurangi deforestasi dan menjaga hutan dunia.

Menurutnya, pendekatan Indonesia berbeda karena melibatkan nilai-nilai agama serta kolaborasi dengan masyarakat adat, akademisi, dan aktivis lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI