Dia mengatakan, kehidupan dan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu, jika ditarik ke kehidupan era digital dewasa ini, tetap relevan bahkan hingga akhir zaman.
Pasalnya, kemampuan membangun komunikasi keluarga adalah kunci keberhasilan sebuah keluarga dalam mendidik anaknya menjadi anak saleh.
Sementara dengan teknologi digital, handphone menjadi wadah komunikasi yang dapat menembus jarak, ruang dan waktu. Namun ada sesuatu yang hilang dewasa ini, yakni komunikasi keluarga menjadi jauh.
Namun dengan mencontoh keteladanan Nabi Ibrahim dalam membangun komunikasi keluarga, orang tua dan anak dapat saling memahami, menghargai dan menghormati peran dan posisi masing-masing dari pesan (komunikasi) yang terjalin.
"Ketaatan dan keikhlasan Nabi Ismail kepada ayahnya saat disampaikan pesan untuk menyembelihnya, tergantikan dengan biri-biri atau domba yang disembelih," kata Firdaus.
Karena itu, hubungan kurban dan komunikasi sangat erat dalam praktik ibadah ini berfungsi sebagai media komunikasi sosial, spiritual dan budaya dalam masyarakat Muslim.
Juga diingatkan bahwa penyembelihan hewan kurban setia Hari Raya Idul Adha, bukan hanya sekedar ritual penyembelihan hewan, tetapi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait nilai-nilai keagamaan, solidaritas dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ibrahim adalah tokoh dalam Al-Qur'an yang merupakan seorang nabi yang ke-6 sekaligus rasul yang ke-4 serta merangkap dengan kedudukan sebagai ulul azmi yang ke-2 pada Islam.
Islam memandang Ibrahim sebagai salah satu nabi dan rasul dan termasuk dalam kelompok ulul azmi. Bersama putranya, Ismail, Ibrahim dikenal sebagai peninggi pondasi Ka'bah yang kemudian menjadi kiblat umat Muslim seluruh dunia.
Baca Juga: Bikin Kompetisi Padel dan Diikuti Belasan Artis, Marshel Widianto Siapkan Hadiah Kambing
Hari raya Idul Adha juga menjadi pengingat akan peristiwa penyerahan sepenuhnya Ibrahim atas perintah Allah. Dia juga dikenal dengan gelarnya, khalilullah (خلیل اللہ; kesayangan Allah). Dalam Al-Qur'an juga ditegaskan bahwa Islam yang dibawa Nabi Muhammad merupakan kesinambungan dari ajaran Ibrahim.