Detik-Detik Kantor Televisi Iran Dibom Israel Saat Sahar Emami Sang Presenter Sedang Live

Selasa, 17 Juni 2025 | 08:19 WIB
Detik-Detik Kantor Televisi Iran Dibom Israel Saat Sahar Emami Sang Presenter Sedang Live
Markas besar Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran mendapat serangan udara Israel. Peristiwa ini yang terjadi saat sang presenter, Sahar Emami melakukan siaran langsung pada Senin, 16 Juni 2025. [X/@IRIran_official]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Markas besar Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran mendapat serangan udara Israel. Peristiwa ini yang terjadi saat sang presenter, Sahar Emami melakukan siaran langsung pada Senin, 16 Juni 2025.

Atas serangan udara dari Israel, gedung IRIB terbakar dan jaringan tidak dapat menyiarkan selama beberapa saat.

Meski demikian, ada rekaman yang menunjukkan di mana Sahar  Emami tetap berbicara beberapa saat sebelum bom dari jet Israel menghantam kantornya.

"Ini adalah video full sebelum ledakan yang disiarkan secara langsung oleh IRIB: Wanita Iran yang pemberani," demikian keterangan dari @/IRIran_Official pada Senin, 16 Juni 2025 malam.

Selang beberapa menit saat Sahar Emami membacakan berita, ia berseru, "Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu Akbar".

Ledakan kemudian terjadi dan mengguncangkan kantor IRIB. Terlihat puing-puing dari reruntuhan gedung di layar kamera. Sahar Emami pun bergegas meninggalkan tempat tersebut.

Sejumlah warganet memuji keberanian Sahar Emami, penyiar di kantor berita IRIB yang masih dengan tenang dan tanpa rasa takut.

"Jurnalis Iran bahkan tidak berteriak dan pergi ke samping (untuk melindungi diri) dengan tenang," kata warganet.

Warganet tersebut mengira Sahar  Emami akan merasa trauma dan tidak akan kembali siaran. Tapi itu tak terjadi, sebab ia kembali mengudara dan terlihat tegar.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca dan Artis Lain Jalan Kaki 50KM Demi Gaza! Ini yang Mereka Suarakan

"Tampaknya setelah ini, dia mungkin tidak akan membacakan berita lagi. Tapi setelah beberapa saat kemudian, wartawan ini kembali muncul di TV. Lihatlah, dia melaporkan berita tanpa rasa takut," kata si warganet.  

Ilustrasi Perang Iran vs Israel [Foto Dok X @VividProwess]
Ilustrasi Perang Iran vs Israel. Markas besar Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran mendapat serangan udara Israel. Peristiwa ini yang terjadi saat sang presenter, Sahar Emami melakukan siaran langsung pada Senin, 16 Juni 2025. [Foto Dok X @VividProwess]

"Perempuan pemberani," sahut yang lain.

"Saudara kita yang pemberani, tetap lah kuat," kata warganet.

Melansir Daily Pakistan, serangan udara itu terjadi beberapa jam setelah Menteri Pertahanan Israel menyatakan bahwa jaringan televisi dan radio negara Iran "akan segera menghilang."

Militer Israel pun telah mengeluarkan peringatan bagi penduduk di daerah tersebut untuk mengungsi, yang menandakan serangan langsung terhadap pusat komunikasi penting.

Sama seperti yang dikatakan warganet, akan ada rasa trauma atas insiden tersebut, Sahar  Emami kembali ke layar. Kemunculannya mendapat pujian oleh media Iran sebagai tindakan ketahanan dan perlawanan.

Kembalinya Sahar Emami dibingkai sebagai pesan yang kuat bahwa suara Iran tidak akan dibungkam dalam menghadapi agresi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei menuduh Israel melakukan "tindakan jahat". Mereka seolah menjadi "pembunuh jurnalis dan media" nomor satu.

Aljazeera melaporkan, Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) telah menghitung 178 jurnalis yang tewas di Gaza oleh Israel sejak Oktober 2023, menjadikannya konflik paling mematikan bagi pekerja media yang pernah tercatat.

DPR RI, Sukamta, mengecam keras eskalasi militer terbaru yang dilakukan Israel dengan menyerang instalasi nuklir Iran, serta sejumlah target di wilayah negara-negara lain. (Ist)
Markas besar Lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di Teheran mendapat serangan udara Israel. Peristiwa ini yang terjadi saat sang presenter, Sahar Emami melakukan siaran langsung pada Senin, 16 Juni 2025. (Ist)

"DK PBB [Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa] harus bertindak sekarang untuk menghentikan agresor genosida melakukan kekejaman lebih lanjut terhadap rakyat kita," tulis Baghaei di X.

CPJ mengatakan bahwa mereka “terkejut” oleh serangan Israel terhadap TV pemerintah Iran. Mereka berpendapat, impunitas atas pembunuhan jurnalis Palestina telah 'membuat' negara itu berani menargetkan media di tempat lain.

"Pertumpahan darah ini harus diakhiri sekarang," kata organisasi itu di X.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI