Pelajar tidak bisa pergi dan mengeyam pendidikan secara tatap muka dan pemerintah perlu mengambil tindakan. Saat itu, digitalisasi digencarkan, termasuk di dunia pendidikan.
Untuk mendukung proses digitalisasi ini, Kemendikbudristek membuat program dan memberikan bantuan bagi para sekolah. Pengadaan laptop pun dilakukan dan pada akhirnya, dipilih perangkat yang berbasis Chromebook ini.
Selain laptop, pengadaan juga meliputi perangkat TIK lain seperti wireless router, proyektor, konektor type C ke HDMI dan VGA, printer, scanner, dan layar proyektor, dengan nilai proyek keseluruhan ditaksir mencapai Rp17,42 triliun hingga 2024.
Fokus Kejaksaan Agung saat ini adalah pengadaan laptop dengan nilai anggaran hampir Rp10 triliun, terdiri dari Rp3,58 triliun (APBN Kemendikbudristek 2020–2022), dan Rp6,39 triliun (Dana Alokasi Khusus/DAK).
Padahal, menurut Harli Siregar selaku Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Pustekkom Kemendikbud sempat melakukan uji coba 1.000 unit Chromebook pada 2018–2019.
Hasilnya, laptop tersebut dianggap tidak efektif digunakan untuk AKM karena akses internet di sekolah belum merata.

"Setelahnya dibuat kajian dan direkomendasikan agar penggunaan laptop dengan operating system Windows," terang Harli.
Namun, pejabat Kemendikbudristek saat itu diduga mengganti kajian tersebut. Mereka disebut mengarahkan tim teknis baru untuk membuat kajian baru yang mengunggulkan Chromebook, meski tidak berdasarkan kebutuhan nyata.
"Diduga penggantian spesifikasi tersebut bukan berdasarkan atas kebutuhan yang sebenarnya," tegas Harli.
Baca Juga: Penjelasan Penjual Lele Bisa Terjerat UU Tipikor dan Terancam Penjara 20 Tahun
Sontak saja, kasus dugaan korupsi pengadaan laptop yang dilakukan oleh Nadiem ini memicu reaksi negatif di kalangan warganet. Tak sedikit warganet yang menghujat Nadiem atas dugaan korupsi yang dilakukannya.
"9,9 T itu uang rakyat!" protes warganet.
"Gak main-main korupsinya," protes warganet lain.
"Sikat semuanya, sudah terlalu parah maling-maling anggaran di negeri ini," tulis warganet.
"Enteng banget nyolong duit milyaran, triliunan, udah kayak nyolong mangga tetangga," nyinyir warganet.
Kontributor : Anistya Yustika