Video itu lantas memicu harapan besar bagi keluarga dan publik Brasil, namun juga menimbulkan pertanyaan mengenai kecepatan respons tim penyelamat.
Evakuasi Dramatis di Kedalaman Ratusan Meter
![Kronologi Jatuhnya Juliana Turis Brasil di Gunung Rinjani. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/25/62803-kronologi-jatuhnya-juliana-turis-brasil-di-gunung-rinjani.jpg)
Pada hari Minggu (22/6), tim SAR melanjutkan pencarian. Namun, pantauan drone menunjukkan Juliana sudah tidak berada di lokasi awal, diduga ia tergelincir lebih jauh ke dalam jurang yang curam.
Proses evakuasi menjadi semakin sulit karena tim harus menuruni tebing vertikal yang berbahaya.
Pencarian berlanjut hingga Senin (23/6), di mana drone thermal akhirnya berhasil mendeteksi lokasi Juliana pada kedalaman sekitar 500 meter, namun dalam kondisi tidak bergerak. Puncak dari operasi penyelamatan ini terjadi pada hari Selasa.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya Mohammad Syafii, memberikan keterangan resmi mengenai momen penemuan korban.
"Pukul 18.00 WITA, satu orang rescuer dari Basarnas atas nama Khafid Hasyadi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter, selanjutnya dilakukan pemeriksaan korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," kata Syafii dalam keterangannya.
Dugaan Penyebab Kematian dan Peringatan Resmi
Meskipun pemicu utama adalah terjatuh ke jurang, penyebab langsung kematian Juliana diduga kuat adalah kombinasi dari cedera akibat jatuh dan hipotermia. Terjebak selama berhari-hari di kedalaman jurang dengan suhu dingin yang ekstrem, dalam kondisi terluka, membuat daya tahan tubuhnya menurun drastis.
Insiden ini menjadi pengingat keras bagi semua pendaki akan pentingnya persiapan fisik, mental, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan. Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, mengimbau para pendaki untuk selalu waspada.
Baca Juga: Pencarian Berakhir Duka, Pendaki Brasil di Gunung Rinjani Ditemukan Meninggal Dunia
“Kita mengimbau para pendaki untuk senantiasa berhati-hati saat mencapai puncak dan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang telah ditetapkan demi keamanan bersama,” ujarnya.