Kenapa Helikopter Tak Langsung Angkut Pendaki Brasil di Rinjani? Pengamat Beberkan Alasannya

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 14:04 WIB
Kenapa Helikopter Tak Langsung Angkut Pendaki Brasil di Rinjani? Pengamat Beberkan Alasannya
Ilustrasi helikopter rescue. (Shutterstock)

"Helicopter yang dioperasikan BASARNAS ada: AW139 dan AS365," sebutnya.

Ia kemudian merinci batas kemampuan masing-masing heli.

"Untuk helicopter AW139, ketinggian maksimum untuk hover OGE adalah 8.130 kaki diatas permukaan laut. Untuk AS365, hover OGE maksimum bisa dilakukan di 3.740ft," katanya.

Dengan lokasi korban berada di 9.400 kaki, angka-angka ini menunjukkan sebuah fakta yang tak terbantahkan.

"Jadi di sini bisa kelihatan, heli BASARNAS tidak akan bisa melakukan hoisting rescue korban, mau cuacanya bagus sekalipun," simpul Gerry. Bahkan, ia menambahkan perbandingan dengan helikopter militer populer, "Untuk perbandingan, Blackhawk aja hover OGE max di 6.200ft," tutur dia.

Lalu mengapa pada akhirnya jenazah dievakuasi menggunakan helikopter dari Sembalun? Gerry menjelaskan bahwa kondisi di Sembalun sangat berbeda.

"Iya lah, Sembalun ketinggiannya cuman 3.000ft," ujarnya, sebuah ketinggian yang masih sangat aman bagi helikopter untuk beroperasi.

Namun, ia kembali menegaskan, "Cuman tetep, gak bisa rescue di lerengnya pakai heli ini juga." Penjelasan ini menggarisbawahi bahwa keputusan tim SAR untuk melakukan evakuasi darat yang memakan waktu berhari-hari adalah pilihan paling realistis dan aman berdasarkan keterbatasan teknis alat yang tersedia.

Baca Juga: Pendaki Brasil Dipastikan Meninggal di Gunung Rinjani, Tim SAR Ungkap Kesulitan Proses Evakuasi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI