17 Ventilator Raib Misterius di RSUP Soekarno, Gubernur Pecat Bos Rumah Sakit

Kamis, 03 Juli 2025 | 13:17 WIB
17 Ventilator Raib Misterius di RSUP Soekarno, Gubernur Pecat Bos Rumah Sakit
17 Ventilator Rumah Sakit Hilang

Suara.com - Kepulauan Bangka Belitung tengah diguncang kabar mengejutkan setelah sebanyak 17 unit ventilator di RSUP Dr (H.C) Ir Soekarno dilaporkan hilang secara misterius.

Hilangnya alat bantu pernapasan yang sangat vital ini tidak hanya memicu kekhawatiran publik, namun juga menimbulkan reaksi tegas dari pemerintah daerah.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani, langsung mengambil langkah tegas dengan mencopot jabatan Direktur Utama RSUP Dr Soekarno, dr Ira Ajeng Astried.

Keputusan tersebut diambil menyusul laporan kehilangan alat medis bernilai miliaran rupiah tersebut yang belum juga menemui titik terang.

"Ini sebagai sanksi, karena ini menyangkut nyawa orang," ujar Gubernur Hidayat kepada sejumlah awak media, menegaskan alasan di balik pemecatan pimpinan rumah sakit tersebut.

Ilustrasi Rumah Sakit. Menghapus sistem kelas rawat inap dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan menggantinya dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) satu ruang perawatan, menuai gelombang penolakan. (Unsplash)
17 Ventilator Rumah Sakit Hilang (Foto Ilustrasi Unsplash)

Menurut penuturan Hidayat, sebanyak 17 unit ventilator yang selama ini digunakan untuk membantu pasien bernapas, diketahui raib secara tiba-tiba tanpa jejak.

Kondisi ini tentu sangat berdampak pada layanan kesehatan masyarakat di wilayah Serumpun Sebalai yang sangat bergantung pada fasilitas rumah sakit pemerintah.

Selain menghambat pelayanan medis, hilangnya alat-alat tersebut juga menimbulkan kerugian besar bagi negara.

Satu unit ventilator ditaksir bernilai lebih dari Rp300 juta. Jika dikalikan 17 unit, total kerugian negara diperkirakan menembus angka Rp5 miliar.

Baca Juga: Konglomerasi Terbesar RI Borong Saham Rumah Sakit Hermina Rp1 Triliun

"Sampai hari ini belum ditemukan ventilator yang hilang ini. Oleh karena itu, saya non-jobkan direktur rumah sakit ini," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa ventilator merupakan alat medis yang sangat penting dan tidak tergantikan, terutama dalam situasi kritis seperti pasien gagal napas, infeksi berat, maupun kondisi darurat lainnya.

Karena fungsinya yang krusial, kehilangan alat ini tidak bisa dipandang sebelah mata.

"Kalau alat lainnya yang tidak penting masih bisa diatasi, tetapi kalau sudah ventilatornya yang tidak ada tentu sulit diatasi, karena alat ini sangat vital sekali," kata Hidayat menambahkan.

Ilustrasi kebutuhan ventilator. (Shutterstock)
17 Ventilator Rumah Sakit Hilang (Shutterstock)

Lebih lanjut, Gubernur Hidayat menyayangkan sikap manajemen rumah sakit yang dinilainya tidak tanggap terhadap persoalan tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa alat medis ini sebenarnya sudah dinyatakan hilang sejak lebih dari satu tahun lalu, namun belum ada tindakan serius dari pihak rumah sakit untuk menelusuri keberadaan alat yang lenyap itu.

"Selama ini alat ini hilang, kok rumah sakit tidak menggarapnya. Kalau hilang mesin yang tidak penting tidak masalah, tetapi ventilator ini hilang dan ini sangat vital sekali," ujarnya lagi.

Ia juga menggarisbawahi bahwa hilangnya ventilator tidak bisa dianggap sebagai kehilangan biasa karena menyangkut keselamatan pasien.

Dalam situasi genting, keberadaan ventilator bisa menjadi penentu hidup atau matinya seseorang.

Sementara itu, pihak RSUP Dr Soekarno belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar pencopotan direktur utama maupun hilangnya alat-alat tersebut.

Namun publik menanti klarifikasi lebih lanjut, mengingat peristiwa ini telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

Gubernur Hidayat menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengusut tuntas kasus ini.

Dan tak menutup kemungkinan membawa permasalahan ini ke ranah hukum jika ditemukan unsur kelalaian atau bahkan tindak pidana.

Medical ventilator yang sangat dibutuhkan para pasien Covid-19. Pabrikan otomotif juga akan menggarap ketersediaannya. Sebagai ilustrasi [Shutterstock].
17 Ventilator Rumah Sakit Hilang [Shutterstock].

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan yang ketat dalam pengelolaan aset negara, khususnya di sektor kesehatan yang langsung bersentuhan dengan keselamatan warga.

Masyarakat pun berharap agar insiden serupa tidak terulang kembali, dan pelayanan kesehatan di Bangka Belitung bisa berjalan optimal demi kepentingan bersama.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI