"Free Palestina," kata @thari***.
Dilansir dari Antara, Kamis (3/7/2025), Dr. Marwan Al Sultan, seorang konsultan kardiologi intervensional, adalah sosok sentral di balik operasional RS Indonesia sejak konflik memanas pada 2023. Ia memimpin fasilitas medis tersebut di tengah situasi paling sulit, menghadapi ancaman serangan udara dan keterbatasan sumber daya yang parah.
Bahkan setelah blokade memaksa evakuasi rumah sakit pada Desember 2024, dedikasinya tidak surut. Ia memilih tetap tinggal di Gaza utara dan kembali aktif melakukan operasi selama periode gencatan senjata pada Januari 2025.
Di bawah kepemimpinannya, RS Indonesia menjadi pusat layanan kesehatan vital bagi warga Palestina, membantah narasi keliru Israel yang menuduhnya sebagai target militer. Ia dikenal sebagai sosok yang terbuka dan bekerja sama erat dengan banyak tim kemanusiaan internasional.
Tim EMT MER-C Indonesia yang berkolaborasi langsung dengannya dari Januari hingga Maret 2025 mengenangnya sebagai pemimpin yang jujur, spontan, dan tegas.
MER-C menegaskan bahwa pembunuhan Dr. Marwan dan keluarganya adalah pelanggaran berat terhadap prinsip kemanusiaan.
"Tindakan tidak adil tersebut harus dipertanggungjawabkan."