Warga Rasakan Manfaat Transjakarta Gratis: Lebih Irit dan Nyaman

Jum'at, 04 Juli 2025 | 19:28 WIB
Warga Rasakan Manfaat Transjakarta Gratis: Lebih Irit dan Nyaman
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat ingin menaiki MRT Jakarta, Jumat (14/3/2025). (Dok: Pemprov DKI)

Suara.com - Kebijakan transportasi gratis dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dirasakan langsung manfaatnya oleh warga. Program yang menyasar 15 golongan masyarakat ini sangat membantu mobilitas harian sekaligus meringankan beban ekonomi.

Hal ini seperti yang diakui oleh warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat, Nurhayati (58). Ia tak perlu merogoh kocek ketika ingin bepergian menaiki moda angkutan umum seperti bus Transjakarta, Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rail Transit (LRT) Jakarta.

"Dulu saya bisa keluar Rp10 ribu per hari untuk ongkos. Sekarang setelah punya Kartu Layanan Gratis (KLG), bisa hemat dan uangnya dipakai buat belanja sayur," ujar Nurhayati kepada Suara.com, Jumat (4/7/2025).

Ia semakin senang karena armada Transjakarta nyaman karena modern dan aman.

"Nggak kayak dulu ya misalnya naik metro mini kan gerah, sumpek, aduh ampun deh. Sekarang busnya bagus-bagus," tuturnya.

Hal serupa dirasakan Risma (29), seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Tambora, Jakarta Barat. Ia mengaku kini lebih rutin naik Transjakarta karena ongkos tak lagi jadi hambatan.

"Sekarang lebih tenang kerja, enggak khawatir ongkos habis di jalan. Busnya juga nyaman dan aman," jelasnya.

Program ini merupakan bagian dari komitmen Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno untuk mewujudkan sistem transportasi publik yang inklusif dan ramah warga. Melalui KLG, penerima manfaat bisa naik Transjakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta secara cuma-cuma.

"Kebijakan ini tidak hanya menyasar satu golongan, tetapi mencakup lansia, disabilitas, pengurus rumah ibadah, guru PAUD, hingga warga berpenghasilan setara UMP," ujar Rano Karno di Balai Kota, Selasa (1/7/2025). 

Baca Juga: Soroti Soal Kesehatan di Kepulauan Seribu, Pramono: Anak Sini yang Jadi Dokter Cuma Satu

Ia menegaskan, layanan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo menyebut, saat ini sudah ada 10 rute Transjabodetabek yang melayani wilayah penyangga seperti Bekasi, Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan. Pemprov DKI juga telah menyiapkan tambahan rute baru, seperti Sawangan–Lebak Bulus dan Bojong Gede–Kampung Rambutan.

"Kami terus perluas cakupan layanan agar warga di sekitar Jakarta juga bisa mengakses fasilitas publik yang layak dan setara," ucap Syafrin.

Adapun 15 golongan penerima manfaat KLG, yaitu:

  1. PNS dan pensiunan Pemprov DKI Jakarta
  2. Tenaga kontrak Pemprov
  3. Siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus
  4. Karyawan bergaji Upah Minimum Provinsi (UMP) melalui Bank DKI
  5. Penghuni Rusunawa
  6. Tim Penggerak PKK
  7. Penduduk ber-KTP Kepulauan Seribu
  8. Penerima Raskin domisili Jabodetabek
  9. Anggota TNI/Polri
  10. Veteran RI
  11. Penyandang disabilitas
  12. Lansia di atas 60 tahun
  13. Pengurus rumah ibadah lintas agama
  14. Pendidik PAUD
  15. Juru Pemantau Jentik (Jumantik)

Untuk mendapatkan KLG, masyarakat dapat mendaftar melalui aplikasi Transjakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, atau Bank DKI, tergantung kategori. Proses pendaftaran mencakup verifikasi, validasi, hingga aktivasi kartu dalam bentuk fisik maupun digital.

 Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Cyril Raoul Hakim atau Chico, menegaskan pentingnya koordinasi lintas wilayah dalam pengembangan layanan transportasi terintegrasi. Dengan demikian, semakin banyak warga yang bisa menikmati layanan Transjabodetabek. "Transportasi warga Jakarta tidak berhenti di batas administratif. Maka, integrasi dengan daerah penyangga menjadi prioritas," ungkap Chico. ***

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI