Ini Pernyataan Saling Sindir Pramono Anung dan Dedi Mulyadi yang Bikin Panas

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 13:37 WIB
Ini Pernyataan Saling Sindir Pramono Anung dan Dedi Mulyadi yang Bikin Panas
Pernyataan Pramono Anung dan Dedi Mulyadi yang disebut saling sindir. [Instagram]

Suara.com - Persaingan antara Jakarta dan Bandung tidak hanya terjadi di wilayah sepak bola. Kini rivalitas menjalar ke dunia politik. Kedua gubernur dua provinsi itu terlibat saling sindir.

Ini terjadi saat rapat koordinasi (rakor) penguatan sinergi pemberantasan korupsi KPK RI dan Pemerintah Daerah pada Kamis (10/7/2025).

Rakor ini dihadiri para kepala daerah wilayah Jakarta, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, dan Jawa Barat.

Di acara ini, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi terlibat saling sindir mengenai pembangunan di daerahnya.

Berikut rangkuman pernyataan kedua tokoh yang dianggap saling sindir hingga memunculkan spekulasi rivatlitas di antara mereka:

1. Bandung Paling Macet

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dipercaya menjadi keynote speaker di acara rakor antara KPK RI dengan pemerintah daerah.

Dalam pidatonya, Pramono membahas mengenai sejumlah capaian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di tangannya. 

Salah satunya adalah mampu mengurangi kemacetan. Diketahui macet adalah momok bagi warga DKI yang selalu menghantui.

Baca Juga: Fakta di Balik Pidato Tanpa Tegur Sapa Pramono Anung dan Dedi Mulyadi, Benarkah Perang Dingin?

Pergantian pimpinan baik di level nasional hingga gubernur tidak juga mampu mengatasi macet di DKI Jakarta.

Dalam pidatonya, Pramono Anung mengatakan salah satu upaya mengatasi kemacetan yang dilakukannya adalah merubah dari TransJAkarta menjadi Transjabodetabek.

"Kami buka rute baru dan orang membayar sebelum jam 7 hanya Rp2 ribu setelah jam 7, Rp3.500," ujar dia dikutip dari Youtube KPK RI.

Menurutnya untuk merubah karakter orang dari kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi mau naik transportasi umum.

"Apa hasilnya? ini baru dua lebih kami lakukan. Hasilnya ketika Tomtom (lembaga internasional) mensurvei Jakarta yang biasanya rangking 1 dan selalu kota termacet 10 besar di dunia, sekarang nomor satunya Bandung, mumpung Pak Gubernur Jawa Barat belum ada. Nomor 1 Bandung, nomor 2 Medan, Nomor 3 Palembang. Dan di dunia, (rangking) Jakarta nomornya 90," papar Pram.

Usai acara rakor, Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan wartawan mengenai paparan Pramono Anung yang menyebut Bandung berada di urutan 1 kota paling macet di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI