Ini terjadi karena menurut Adi gubernur DKI dan Jabar selalu dikait-kaitkan sebagai calon pemimpin di masa-masa yang akan datang.
"Karena kita tahu siapapun yang jadi gubernur Jawa Barat, siapapun yang jadi gubernur Jakarta, biasanya kalau ada pemilu terutama Pilpres itu namanya masuk dalam bursa baik sebagai calon presiden ataupun sebagai calon wakil presiden," ucapnya.
"Meski kita tahu persoalan Pilpres ataupun wakil presiden itu tentu domainnya level-elevel elit yang ada di pusat. Tapi sekali lagi bagi saya inilah politik yang saat ini sedang terjadi," ungkapnya.
Realitas sekarang ini antara Pramono dan Dedi yang disebut sebagai perang dingin, saling sindir dan bahkan ada yang nyebut perang terbuka antara Gubernur Jakarta dengan Gubernur Jawa Barat bagi Adi hal yang positif.
"Tujuannya adalah supaya dua gubernur di daerah masing-masing ini menunjukkan bahwa mereka itu punya kualitas kepemimpinan di atas rata-rata solutif dan mampu menyelesaikan persoalan yang ada di daerahnya masing-masing," kata dia.