suara hijau

Bali Targetkan 100 Persen Pakai Energi Terbarukan 2045: Bagaimana Strateginya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2025 | 16:50 WIB
Bali Targetkan 100 Persen Pakai Energi Terbarukan 2045: Bagaimana Strateginya?
Solar panel sebagai energi terbarukan. (Unsplash)

Suara.com - Pemerintah Provinsi Bali menargetkan pencapaian emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada tahun 2045, dengan menyusun peta jalan transformasi sektor ketenagalistrikan menuju 100% energi terbarukan.

Peluncuran Peta Jalan Bali Emisi Nol Bersih 2045 Sektor Ketenagalistrikan dilakukan pada Selasa (15/7/2025) di Sanur, Bali.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi Pemprov Bali dengan Institute for Essential Services Reform (IESR), serta didukung oleh Koalisi Bali Emisi Nol Bersih.

“Sebagai provinsi kepulauan yang sangat bergantung pada pasokan energi dari luar, Bali menghadapi risiko tinggi. Kemandirian energi menjadi sangat penting,” ujar  Ida Bagus Setiawan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), mewakili Gubernur Bali Wayan Koster.

Saat ini, kapasitas listrik Bali sekitar 1.400 MW, sementara beban puncak mencapai 1.200 MW.

Ilustrasi energi terbarukan (Pixabay/Seagul)
Ilustrasi energi terbarukan (Pixabay/Seagul)

Dengan pertumbuhan permintaan listrik 7–8 persen per tahun, cadangan listrik Bali tergolong minim, hanya sekitar 30 persen.

CEO IESR Fabby Tumiwa menegaskan bahwa Bali bisa menjadi provinsi pertama di Indonesia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan, lebih cepat 15 tahun dari target nasional.

“Sistem listrik rendah karbon akan jadi nilai tambah bagi pariwisata dan ekonomi Bali,” ujarnya.

Bali memiliki potensi energi terbarukan sebesar 22,04 GW, mayoritas dari tenaga surya. Jika dimaksimalkan, potensi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik Bali yang diperkirakan mencapai 44,71 TWh pada 2045.

Baca Juga: WN China Buron Kasus Penipuan Rp 28,5 Miliar Dideportasi

Untuk mencapainya, diperlukan investasi sekitar USD 44 miliar selama empat periode hingga 2045. Strategi mencakup pembangunan PLTS, penyimpanan energi, jaringan pintar, dan pelibatan masyarakat.

IESR juga mendorong integrasi peta jalan ini ke dalam perencanaan daerah dan kebijakan nasional.

“Gagasan Bali Mandiri Energi lewat PLTS atap perlu didukung penuh,” tegas Fabby.

Pemerintah daerah, PLN, dan kementerian terkait didorong untuk menyelaraskan kebijakan, mempercepat transisi energi, dan menyediakan insentif. Bali diharapkan jadi model transformasi energi bersih di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI