Dapat Titah 'Babat Habis' dari Prabowo, Dahnil Anzar Siap Sikat Kartel Haji

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 15 Juli 2025 | 20:20 WIB
Dapat Titah 'Babat Habis' dari Prabowo, Dahnil Anzar Siap Sikat Kartel Haji
Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak. [Suara.com/Novian]

Suara.com - Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengungkap sebuah perintah tegas dari Presiden Prabowo Subianto: babat habis praktik kartel yang selama ini bercokol dalam penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia.

Perintah ini, menurut Dahnil, datang langsung dari Prabowo setelah ia melaporkan temuannya mengenai keberadaan kartel selama mempelajari pelaksanaan haji tahun 2025. Dahnil bahkan menceritakan dialognya dengan sang presiden yang menunjukkan keseriusan untuk memberantas mafia haji.

"Saya sebutkan Pak, ini ada kartel, di perhajian kita ada kartel. Apa jawab Presiden pada saya? Udah, kau babat aja. (Saya menjawab) Pak ini kartel loh, kartel itu besar, punya semua sumber daya yang ada. Bisa-bisa dibabat balik," kata Dahnil dalam sebuah diskusi di Jakarta, dilansir Antara, Selasa (15/7/2025).

Menurut Dahnil, perintah tanpa kompromi ini menunjukkan keinginan kuat Prabowo untuk membersihkan penyelenggaraan haji dari segala bentuk manipulasi dan korupsi.

"Concern Presiden itu ingin memastikan penyelenggaraan haji itu bersih dari praktik manipulasi, korupsi, dan lain sebagainya," kata Dahnil.

Dahnil menegaskan, pemberantasan kartel ini adalah bagian dari upaya utama untuk membangun integritas dalam penyelenggaraan haji. Tanpa integritas, sebagus apa pun sistem yang dibangun, tidak akan ada artinya.

"Oleh sebab itu, seperti pesan Presiden, ini wajah lembaga kalian (BP Haji), wajah utamanya itu harus integritas. Kalau tidak, maka siap-siap SOP yang kami buat sebagus apa pun tidak ada artinya," kata Dahnil.

Salah satu bukti nyata dari bobroknya integritas ini, kata Dahnil, adalah maraknya praktik pemalsuan dokumen untuk memotong antrean haji. Ia mengungkap adanya oknum yang menggunakan surat nikah palsu untuk mengisi sisa kuota dengan dalih sebagai mahram.

"Bahkan, KTP bisa jadi palsu, surat nikah bisa palsu, paspor bisa palsu. Praktik ini ditemukan dan saya dengarkan langsung presentasi dari teman-teman yang mengalami hal-hal seperti itu. Bayangkan, surat nikah bisa palsu untuk haji," ujar dia.

Baca Juga: Putus Silaturahmi dengan Keluarga Haji Faisal, Marissya Icha Tetap Doakan Gala Sky di Hari Ultah

Praktik-praktik lancung seperti inilah, menurut Dahnil, yang menjadi target utama untuk diberantas sesuai dengan arahan tegas dari Presiden Prabowo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI