Di sisi lain, Koordinator Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Ahmad Khozinudin, memandang isu ini dari perspektif hukum.
Ia mempertanyakan sikap Jokowi yang tidak segera menunjukkan ijazah aslinya untuk mengakhiri polemik. Menurutnya, keengganan ini justru menjadi tindakan yang men-downgrade citra Jokowi sendiri.
Khozinudin juga menyoroti perkembangan proses hukum terkait laporan yang dibuat oleh pihak Jokowi.
Awalnya, hanya beberapa orang yang dilaporkan, namun kini jumlah terlapor semakin banyak, termasuk nama-nama seperti Abraham Samad dan Eggi Sudjana.
"Justru terlapornya makin banyak. Lah, kami mendapat pesan dari laporan itu, 'Oh, ini Saudara Jokowi mau perang bubat ini, mau perang semesta'," ungkapnya, menyiratkan bahwa langkah hukum tersebut justru memperluas konflik.
Terlepas dari perdebatan tersebut, satu hal yang disepakati adalah isu ini memiliki dimensi politik yang kuat.
Apakah ini murni serangan untuk delegitimasi atau sebuah strategi cerdas untuk mengelola popularitas?
Publik akan melihat dampaknya seiring berjalannya waktu dan proses hukum yang sedang bergulir.
Baca Juga: Minta Usut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Eks Danjen Kopassus Soenarko: Saya Siap Mati Demi Prabowo