Suara.com - Presiden Prabowo Subianto tiba di Indonesia usai lawatan sejumlah negara di Eropa, yakni Prancis dan Belgia.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor ekor PK-GIG yang ditumpangi kepala negara mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 14.55 WIB.
Tampak menyambut kedatangan Prabowo, di antaranya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Diketahui Prabowo telah melakukan kunjungan ke sejumlah negara sahabat. Kunjungan tersebut dimulai sejak 1 Juli 2025.
Prabowo memulai kunjungan ke luar negeri dengan menyambangi Arab Saudi.
Kunjungan ke Arab Saudi dalam rangka bertemu Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Mohammed bin Salman Al Saud di Jeddah. Usai pertemuan tersebut, kepala negara melaksanakan ibadah umrah di Mekkah.
Setelah dari Arab Saudi, Prabowo melakukan lawatan ke Rido de Janeiro, Brasil dalam rangka KTT BRICS 2025. Prabowo melanjutkan lawatan di Brasil dengan bertolak ke Brasilia untuk kunjungan kenagaraan dan bertemu Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Prabowo kemudian bertolak ke Eropa. Ia berkunjung ke Brussel, Belgia hingga ke Paris, Prancis.
Selain ke kedua negara tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu turut menyambangi Inggris dan Belarusia.
Baca Juga: Rahasia di Balik Tawa Prabowo Saat Telepon Trump: Apa yang Dibicarakan? Pengumuman Penting Segera!
Diberitakan sebelumnya, Prabowo bertolak dari Paris, Prancis, kembali menuju tanah air pada Selasa, 15 Juli 2025, waktu setempat.
Keberangkatan Prabowo dari Paris menandakan berakhirnya rangkaian lawatan kepala negara ke sejumlah negara sahabat.
Melansir keterangan Sekretariat Presiden, Prabowo lepas landas dari Bandar Udara Orly menggunakan Pesawat Garuda Indonesia-1.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Prancis Muhammad Oemar serta Atase Pertahanan KBRI Paris Marsma TNI Anang Surdwiyono turut melepas keberangkatan Prabowo menuju Indonesia.
Barisan pasukan jajar kehormatan dari militer Perancis juga mengiringi Prabowo masuk ke pesawat.
Hasil Kunjungan di Eropa
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Belgia dan Prancis berlangsung sangat produktif dan menghasilkan sejumlah pencapaian penting yang memperkuat posisi strategis Indonesia di panggung global.

“Dalam dua hari ini, Bapak Presiden melakukan kegiatan sangat-sangat produktif. Jadi di Belgia bertemu dengan 3 tokoh Uni Eropa dan Belgia. Jadi bertemu Presiden Komisi Eropa, kemudian bertemu Presiden Dewan Eropa, serta Raja Belgia,” ujar Teddy di Bandar Udara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7/2025) waktu setempat.
Pencapaian penting yang menjadi terobosan baru adalah tercapainya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa.
Teddy mengatakan dengan tercapainya kesepakatan CEPA, tarif ekspor Indonesia ke Uni Eropa saat ini menjadi nol persen.
“Dari sebelumnya ada yang 10 persen, 20 persen, sekarang menjadi nol. Dan itu kesepakatan yang sangat amat baik untuk investasi, industri, dan ekonomi,” ujar Teddy.
Teddy berkeyakinan CEPA dapat membuka akses Indonesia ke Eropa secara lebih luas.
“Anda dapat bayangkan tentunya ini sangat baik, populasi Eropa sekitar 700 juta. Berarti ini membuka seluas-luasnya hubungan antara Indonesia dan Eropa di segala macam bidang,” kata Teddy.
Sementara itu di Prancis, Indonesia mencetak sejarah baru sebagai tamu kehormatan dalam Parade Militer Bastille Day. Undangan khusus dari Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada pemimpin negara yang tidak terjadi setiap tahun menunjukkan tingginya kepercayaan Prancis terhadap Indonesia.
“Anda dapat lihat dalam 10 tahun terakhir ada 2 kepala negara besar yang diundang. Tahun 2017 ada Presiden Trump, kemudian tahun 2023 ada Perdana Menteri Modi dari India. Tentunya ini kehormatan besar,” kata Teddy.
Partisipasi kontingen Satgas Patriot II Indonesia dalam parade militer turut disambut dengan penghormatan tinggi dari Macron dan para tamu undangan.
“Tentunya ini berarti Indonesia makin diperhitungkan dan sangat amat berpengaruh di dunia global,” tandasnya.