Suara.com - Fakta mengejutkan terungkap di balik kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam pesawat Citilink. Pelaku, seorang pria berinisial IM (50), ternyata merupakan lulusan kedokteran hewan dari salah satu universitas ternama di Indonesia.
Pria yang seharusnya memiliki intelektualitas tinggi ini kini harus mendekam di balik jeruji besi setelah tega melecehkan seorang anak di bawah umur berinisial MAR.
"Pelaku ini merupakan salah satu pegawai di perusahaan swasta di Jakarta. Dan dia merupakan lulusan fakultas kedokteran hewan," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta Kompol Yandri Mono di Tangerang, dilansir Antara, Rabu (16/7/2025).
Yandri menegaskan, pelaku kini telah ditahan di Rutan Polresta Bandara Soetta dan dijerat dengan pasal berlapis.
"Untuk Pasal kita terapkan Undang-undang perlindungan anak dan juga Undang-undang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan motif yang sangat mengkhawatirkan. Pelaku diduga memiliki kelainan perilaku seksual karena secara terang-terangan mengaku tertarik pada korban yang masih anak-anak.
"Berdasarkan keterangan yang kita peroleh bahwasannya yang bersangkutan tertarik pada anak korban. Sehingga kemudian memutuskan untuk melakukan dugaan tindak pidana itu," terangnya.
Peristiwa pelecehan ini terjadi di dalam penerbangan Citilink QG 9669 rute Denpasar-Jakarta pada Senin (14/7) malam. Pelaku melakukan aksinya dengan sadar setelah sempat berkomunikasi dengan korban selama penerbangan.
"Iya, dilakukan dengan sadar. Dan yang menjadi dasar bahwa yang bersangkutan tertarik pada anak korban dan sempat korban dengan pelaku berkomunikasi selama di dalam pesawat," ungkapnya.
Baca Juga: 10 Fakta Miris Dokter Hewan Lulusan Kampus Ternama Lecehkan Anak di Pesawat Citilink
Akibat kejadian ini, korban dilaporkan mengalami trauma yang mendalam. Pihak kepolisian kini bekerja sama dengan tim PPA Kota Tangerang untuk memberikan pendampingan dan pemulihan psikologis.
"Hasil pemeriksaan dari psikolog, bahasanya anak korban mengalami trauma. Jadi kita berikan pendampingan dan yang bekerjasama dengan rumah sakit daerah Tangerang Untuk melaksanakan visu," kata Yandri.
Kasus ini terungkap setelah ibu korban melaporkan kejadian tersebut pada Selasa (15/7) dini hari, sesaat setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Pelaku pun berhasil diamankan dengan cepat oleh petugas.