Jokowi Diisukan Jadi Dewan Pembina PSI, Kaesang: Itu Bukan Wewenang Saya

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 17 Juli 2025 | 16:07 WIB
Jokowi Diisukan Jadi Dewan Pembina PSI, Kaesang: Itu Bukan Wewenang Saya
Presiden ke-7 Jokowi dipastikan akan hadir dalam kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) [Suara.com]

Suara.com - Spekulasi politik yang mengaitkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) semakin memanas.

Jelang Kongres Perdana PSI di Solo, rumor bahwa Jokowi akan didapuk menjadi Dewan Pembina partai berlogo mawar itu santer beredar.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum PSI sekaligus putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, akhirnya angkat bicara.

Alih-alih memberi kepastian, Kaesang justru melempar bola panas ke para pendiri partai.

Menurutnya, keputusan mengenai posisi strategis seperti Dewan Pembina bukanlah berada di tangannya sebagai ketua umum.

"Karena dewan pembina itu secara nomenklatur sekarang sudah berbeda, harus tanya ke dewan pendiri partai, bukan wewenang saya," ujar Kaesang saat ditemui awak media di Karanganyar, Rabu (16/7/2025).

Pernyataan diplomatis ini menunjukkan kompleksitas internal partai dan menegaskan bahwa ada mekanisme spesifik yang harus dilalui untuk posisi tersebut, yang berada di luar jangkauan Kaesang.

kepada media. Isu merapatnya sang ayah, Jokowi, ke PSI menjadi sorotan utama jelang Kongres partai.

Ketika para wartawan mencoba menggali lebih dalam, menanyakan apakah ia secara pribadi akan merestui jika sang ayah benar-benar menempati posisi Dewan Pembina, Kaesang memberikan jawaban yang khas.

Baca Juga: Panas! Ijazah Jokowi Kembali Diungkit, Mantan Rektor UGM Sebut IPK di Bawah Standar

Ia enggan berandai-andai dan memilih fokus pada agenda partai yang ada di depan mata.

"Masa saya merestui Bapak saya? Ya kan ini biar berjalan dulu, kongres kan belum selesai, biar kongres berjalan dulu," tukasnya.

Sikap Kaesang ini dapat diartikan sebagai upaya untuk menghormati proses internal partai dan menghindari kesan bahwa keputusan strategis dipengaruhi oleh hubungan keluarga.

Ia menegaskan pentingnya menunggu hasil kongres yang akan digelar di Solo pada 19-20 Juli 2025.

Rumor ini tidak muncul dari ruang hampa. Isu ini diperkuat oleh konfirmasi dari Jokowi sendiri bahwa ia akan menghadiri Kongres Perdana PSI.

Kehadiran seorang tokoh sekaliber Jokowi dalam acara internal partai tentu memicu berbagai interpretasi politik.

"InsyaAllah saya hadir, saya diundang, saya datang," ujar Jokowi kepada wartawan.

Meski begitu, Jokowi juga bermain teka-teki saat ditanya apakah ia akan menjadi narasumber dalam acara tersebut. "Itu tanyakan ke PSI yang mengundang," ucapnya singkat.

Menanggapi rencana kehadiran ayahnya, Kaesang lagi-lagi mengambil jarak dan menyerahkan urusan tersebut kepada panitia penyelenggara.

"Oh itu kan (rencana) panitia. Saya bukan bagian dari panitia," kata Kaesang.

Sikap saling lempar jawaban antara ayah dan anak ini semakin membuat publik penasaran mengenai apa yang sebenarnya akan terjadi di Kongres PSI.

Aspirasi dari Kader Daerah

Keinginan untuk melihat Jokowi bergabung dengan PSI ternyata merupakan aspirasi kuat dari tingkat bawah. Ketua DPD PSI Sukoharjo, Farid Muhananto, secara terbuka menyatakan bahwa banyak kader yang menginginkan Jokowi memimpin partai.

Namun, menurutnya, posisi Ketua Umum dianggap kurang pantas mengingat status Jokowi sebagai negarawan senior. Oleh karena itu, posisi terhormat sebagai Dewan Pembina disiapkan secara khusus.

“Posisi Pak Jokowi rencananya sebagai Dewan Pembina yang bakal dipilih saat Kongres di Solo nanti,” kata Farid, mengonfirmasi adanya rencana tersebut di tingkat internal.

Kongres PSI sendiri tidak hanya akan menjadi panggung bagi isu Dewan Pembina, tetapi juga akan memilih Ketua Umum untuk periode 2025-2030, di mana Kaesang menjadi salah satu kandidat terkuat untuk kembali memimpin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI