Suara.com - Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan turut langsung memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Sabtu (19/7/2025).
Kobaran api yang melahap lebih dari 100 hektare lahan gambut diperparah cuaca panas ekstrem dan angin kencang, menciptakan kepulan asap tebal yang bahkan sampai ke negeri jiran, Malaysia.
"Ini menjadi perhatian bersama. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar kebakaran ini tidak memperburuk citra Riau di tingkat nasional maupun internasional," ujar Kapolda Herry.
Jenderal bintang dua itu tak segan berjibaku bersama tim gabungan, dalam menangani kebakaran lahan yang kian mengkhawatirkan di Riau.
Irjen Herry menegaskan bahwa penegakan hukum akan menjadi prioritas utama.
"Kami tidak main-main. Penegakan hukum dilakukan secara cepat, tepat, dan transparan," ucap Herry didampingi Wakapolda Brigjen Pol Andrianto Jossy Kusumo.
Herry juga tak henti mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, mengingat dampak buruknya yang merugikan semua pihak.
Upaya pemadaman juga tak hanya mengandalkan keberanian pimpinan, tetapi juga sinergi solid antara TNI, Polri, BPBD Riau, dan Pemkab Rokan Hilir.
Kolaborasi ini menjadi kunci dalam menghadapi tantangan karhutla yang kompleks.
Baca Juga: Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
Polda Riau sendiri telah menangani 39 kasus karhutla, dengan sebagian di antaranya telah dilimpahkan ke kejaksaan. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman Karhutla Riau, yang memerlukan tindakan tegas dan tanpa kompromi.
Sementara itu, data dari Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Gita Dewi S, semakin mempertegas urgensi penanganan.
Kabupaten Rokan Hulu menjadi penyumbang hotspot terbanyak di Riau dengan 107 titik, disusul Rokan Hilir dengan 95 titik, dan Kota Dumai dengan 17 titik.
Hotspot juga tersebar di Siak 15 titik, Kampar 10, Pelalawan 7, Bengkalis 5, Kuantan Singingi 2, dan Indragiri Hulu 1.
Dari total 259 hotspot yang terpantau, BMKG memastikan 42 titik berada pada tingkat kepercayaan tinggi, yang berarti sudah dikonfirmasi sebagai titik api yang memerlukan penanganan segera.
Sementara itu, 29 titik lainnya berada pada tingkat kepercayaan sedang. Data ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk segera bertindak.