Dengan prakiraan cuaca yang didominasi cerah berawan hingga berawan, suhu udara berkisar antara 23,0 hingga 35,0 derajat Celcius, serta kelembapan 50–98 persen, kondisi ini sangat mendukung penyebaran api.
Keadaan iklim yang kering dan panas menjadi "bahan bakar" bagi Karhutla untuk terus meluas jika tidak segera diatasi.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan.
Pencegahan adalah kunci utama dalam menanggulangi Karhutla demi mencegah meluasnya bencana asap di Riau dan dampaknya terhadap negara tetangga.