Aksi Mulia Bripka Cecep Sebelum Tewas di Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi, Keluarga Kritik Keras

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 22 Juli 2025 | 06:36 WIB
Aksi Mulia Bripka Cecep Sebelum Tewas di Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi, Keluarga Kritik Keras
Bripka Cecep [HumasPoldaJabar]

Suara.com - Tragedi memilukan di balik kemeriahan pesta rakyat pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, menyisakan duka mendalam.

Seorang anggota Bhabinkamtibmas, Bripka Cecep Saeful Bahri, gugur saat bertugas mengamankan acara yang digelar di Garut, Jumat (18/7/2025).

Di tengah kesedihan, terungkap sebuah kisah heroik sesaat sebelum Bripka Cecep menghembuskan napas terakhirnya, diiringi kritik tajam dari keluarga korban terhadap penyelenggaraan acara.

Kisah ini diungkap oleh adik kandung almarhum, Adi Herdiansyah. Dengan nada bergetar menahan sedih, ia membeberkan kronologi dan momen terakhir sang kakak yang menjadi korban dalam insiden yang kemudian dijuluki 'Pesta Rakyat Maut'.

Menurut penuturan Adi, Bripka Cecep yang berdinas di Polsek wilayah Polres Garut mendapat surat perintah untuk turut serta dalam pengamanan pesta pernikahan akbar tersebut.

Acara yang mengusung konsep pesta rakyat dengan agenda makan gratis itu sontak diserbu ribuan warga, yang akhirnya berujung pada kericuhan dan desak-desakan.

Di tengah situasi yang tak terkendali, Bripka Cecep menunjukkan dedikasinya. Ia sigap menolong warga yang terjepit dalam kerumunan.
Aksi mulianya mencapai puncak saat ia berjuang menyelamatkan seorang anak gadis yang masih duduk di bangku kelas 7 SMP.

Nahas, tindakan heroik itu menjadi pengorbanan terakhirnya. Bripka Cecep meninggal dunia diduga kuat akibat kelelahan ekstrem setelah berjibaku menyelamatkan nyawa di tengah lautan manusia.

Fakta Tragedi Maut di Pesta Rakyat Anak Gubernur Dedi Mulyadi (X)
Fakta Tragedi Maut di Pesta Rakyat Anak Gubernur Dedi Mulyadi (X)

"Teman saya kebetulan berada di tempat kejadian, (katanya) dia (Bripka Cecep) menolong seorang anak gadis, kelas 7 SMP. Almarhum kelelahan mungkin sudah menolong anak itu. Tuhan berkehendak lain," ungkap Adi Herdiansyah, seperti dikutip dari tayangan Youtube tv one news, Selasa 22 Juli 2025.

Baca Juga: Kontras Biaya Nikah Anak Dedi Mulyadi, Dari Sewa Aset Negara Hingga Santunan Untuk Korban Tewas

Atas musibah yang menimpa kakaknya, Adi Herdiansyah menegaskan bahwa pihak keluarga telah ikhlas. Ia juga menyatakan tidak menyalahkan keluarga penyelenggara hajat, yakni keluarga besar Dedi Mulyadi dan Wakil Bupati Garut.

Namun, sorotan dan kritik tajam justru diarahkan kepada pihak event organizer (EO) yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan acara.
Menurut Adi, persiapan EO sangat tidak matang dan gagal mengantisipasi potensi kekacauan dari acara berskala besar yang mengundang massa.

"Sprint untuk pesta rakyat. Kita dan keluarga tidak menyalahkan adanya pesta rakyat. Cuma di sisi lain, biar ke depannya tidak terjadi ada korban, di EO harus benar-benar ada persiapan. Jadi plan A, plan B, sampai C sampai Z itu harus ada," tegas Adi.

Pernyataan ini menggarisbawahi kegagalan manajemen keramaian (crowd management) dan perencanaan kontingensi yang seharusnya menjadi standar utama dalam setiap acara publik. Keluarga berharap tragedi ini menjadi pelajaran pahit agar tidak ada lagi korban jiwa akibat kelalaian dalam perencanaan sebuah acara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI