Pengamat Desak Prabowo 'Bersih-bersih' Kabinet, Singgung Menteri Bermasalah

Selasa, 22 Juli 2025 | 11:09 WIB
Pengamat Desak Prabowo 'Bersih-bersih' Kabinet, Singgung Menteri Bermasalah
Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas atau ratas di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. [Foto: IG sekretariat.kabinet]
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (tengah) memberikan penjelasan saat rapat koordinasi 17 kementerian/lembaga lainnya bersama BUMN dan juga pemerintah daerah guna mematangkan persiapan peluncuran koperasi desa di Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Senin 7 Juli 2025. [Suara.com/Yaumal]
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (tengah) memberikan penjelasan saat rapat koordinasi 17 kementerian/lembaga lainnya bersama BUMN dan juga pemerintah daerah guna mematangkan persiapan peluncuran koperasi desa di Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Senin 7 Juli 2025. [Suara.com/Yaumal]

Ketajaman analisis Syahganda juga menyasar figur-figur menteri yang berpotensi dipertahankan atau masuk dalam kabinet baru. Ia tak ragu mengkritik menteri yang dianggap tidak kompeten atau bahkan terseret dalam isu hukum.

Salah satu yang disinggung adalah Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi.

"Beberapa menteri dianggap tidak kompeten atau terlibat masalah, seperti Budi Arie yang disebut dalam persidangan terkait korupsi," kata Syahganda.

Menurutnya, keberadaan figur-figur semacam ini akan menjadi beban bagi Prabowo. Di sisi lain, Prabowo juga dihadapkan pada tantangan raksasa, yakni warisan dari pemerintahan sebelumnya yang ia sebut sebagai "Serakahnomics", sebuah kondisi yang digambarkan layaknya "air bah".

Meski demikian, Syahganda meyakini Prabowo bukanlah pemimpin yang buta terhadap kondisi di lapangan. Ia percaya Prabowo memahami denyut nadi kemarahan rakyat melalui pantauannya di media sosial.

"Prabowo diyakini mengetahui kondisi rakyat dari media sosial dan merupakan orang cerdas yang akan mencari jalan keluar," pungkasnya.

Pertanyaannya kini, mampukah Prabowo menerjemahkan pemahamannya menjadi sebuah aksi nyata dengan merombak kabinetnya secara drastis demi meredam potensi gejolak yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI