Celios meragukan kapasitas para pengelola koperasi di tingkat desa untuk menjalankan bisnis bernilai miliaran rupiah secara efisien dan profesional.
"Banyak koperasi yang dikelola oleh pengurus dengan kapasitas manajerial yang terbatas, sehingga kesulitan dalam mengelola sumber daya dan menjalankan bisnis secara efisien," ujar Dyah.
Sementara itu, Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda, mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas dengan membatalkan pembentukan Koperasi Merah Putih.
Sebagai alternatif, Huda menyarankan tiga langkah strategis, yakni batalkan program dan kaji ulang secara mendalam.
Kemudian manfaatkan badan usaha yang sudah ada di desa, seperti BUMDes dan swasta, untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Serta yang terakhir, berikan stimulus fasilitas kredit bagi koperasi yang sudah eksis dan terbukti berkinerja baik, agar tidak mengorbankan entitas yang sudah berjalan.
"Sehingga pengembangan koperasi tidak mengorbankan koperasi dan badan usaha yang sudah ada," katanya.