Skakmat Guntur Romli: Kemenangan Demokratis Kaesang di PSI Disebut Dagelan 'Sepak Bola Gajah'

Rabu, 23 Juli 2025 | 22:55 WIB
Skakmat Guntur Romli: Kemenangan Demokratis Kaesang di PSI Disebut Dagelan 'Sepak Bola Gajah'
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep [PSI]

Suara.com - Pesta kemenangan Kaesang Pangarep yang kembali didapuk memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga 2030 seolah tak ada artinya.

Sebuah sindiran telak datang dari politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli, yang tanpa basa-basi menyebut proses kongres tersebut tak lebih dari sebuah dagelan 'sepak bola gajah' yang pemenangnya sudah diatur sejak awal.

Meskipun Kaesang unggul mutlak dengan 65,28 persen suara dalam Kongres PSI di Solo, Guntur Romli melihatnya bukan sebagai sebuah kemenangan, melainkan sebuah pertunjukan yang skornya sudah tertulis sebelum pertandingan dimulai.

Calon Lain Cuma Boneka

Tanpa tedeng aling-aling, Guntur Romli menguliti proses pemilihan terbuka di PSI tersebut. Ia mengaku sama sekali tidak terkejut dengan hasilnya, bahkan mengklaim sudah memprediksinya jauh-jauh hari.

"Sepak bola gajah itu buat pertandingan yang sudah diketahui skor dan pemenangnya sebelum pertandingan dimulai," semprot Guntur kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).

Ia bahkan menyebut para kandidat lain yang menjadi pesaing Kaesang—Ronald Aristone Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang—hanyalah pelengkap untuk menciptakan ilusi sebuah kompetisi yang demokratis.

Kaesang Pangarep bersama dua pesaingnya usai dinyatakan menang sebagai Ketua Umum PSI periode 2025-2030 melalui Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). (ANTARA/Aris Wasita)
Kaesang Pangarep bersama dua pesaingnya usai dinyatakan menang sebagai Ketua Umum PSI periode 2025-2030 melalui Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). (ANTARA/Aris Wasita)

"1 bulan sebelum ini kan saya sudah bilang, kalau Ketum PSI itu pasti Kaesang, calon yang lain cuma boneka," tegasnya.

Tudingan 'boneka' ini menjadi tamparan keras yang meruntuhkan narasi kompetisi sehat yang coba dibangun PSI.

Baca Juga: Kaesang Kembali Jadi Ketum PSI, Politisi PDIP: Sepak Bola Gajah Itu

Ironisnya, saat memberikan pidato kemenangan, Kaesang justru menyoroti hal yang berkebalikan 180 derajat. Putra bungsu Presiden Jokowi itu memuji proses pemilihan yang menurutnya berjalan tanpa cela.

"Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Karena kompetisi ini sangat sehat dan adil, Insya Allah," ujar Kaesang dari podium utama.

Pernyataan ini terdengar kontras dengan tudingan 'sepak bola gajah' dari Guntur Romli, seolah ada dua realitas yang berbeda dari panggung yang sama.

Setelah memuji proses pemilihannya, Kaesang kemudian beralih meminta maaf atas kegagalannya membawa PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
Ia beralasan hanya memiliki waktu tiga bulan untuk berkampanye, meski mengklaim ada peningkatan suara signifikan di tingkat DPRD.

"Izinkan juga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan kader PSI karena saya gagal membawa partai ini masuk ke Senayan. Tapi ingat, di 2029 nanti kita akan menjadi partai yang diperhitungkan," tegasnya.

Sebagai penutup, Kaesang mengajak kedua rivalnya, yang oleh Guntur disebut 'boneka', untuk bergabung ke jajaran DPP. Sebuah langkah politik klasik untuk merangkul lawan setelah kompetisi usai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI