Miliaran Rupiah di Balik Guncangan Horeg: Mengintip Bisnis Audio Raksasa Ciptaan Edi Sound

Tasmalinda Suara.Com
Jum'at, 25 Juli 2025 | 22:36 WIB
Miliaran Rupiah di Balik Guncangan Horeg: Mengintip Bisnis Audio Raksasa Ciptaan Edi Sound
thomas alva edi sound

Suara.com - Di balik video viral yang menampilkan getaran dahsyat dan kerumunan massa yang berjingkrak, fenomena sound horeg menyimpan rahasia yang jauh lebih besar yakni sebuah industri bernilai miliaran rupiah.

Apa yang terlihat seperti hobi adu kencang pengeras suara di karnaval desa, ternyata adalah sebuah bisnis serius dengan investasi fantastis, perputaran uang yang cepat, dan ekosistem ekonomi yang menghidupi ratusan orang di tingkat akar rumput.

Ini bukan lagi sekadar hiburan, ini adalah mesin uang yang lahir dari kultur gengsi dan kreativitas.

Mari kita intip seberapa besar sebenarnya bisnis audio raksasa yang mengguncang Jawa Timur ini.

Untuk bisa bersaing dalam "battle sound", seorang pengusaha tidak bisa datang dengan sound system seadanya.

Membangun satu set rig sound horeg yang kompetitif membutuhkan modal yang bisa membuat orang awam tercengang.

Estimasi biaya untuk membangun satu unit sound system yang "siap tempur" bisa mencapai Rp 500 juta hingga lebih dari Rp 1 miliar.

Angka ini terbagi ke dalam beberapa komponen utama yakni Speaker (Subwoofer & Line Array) yang merupakan komponen termahal.

Puluhan hingga ratusan unit speaker dari merek ternama harus didatangkan, menelan biaya ratusan juta rupiah.

Baca Juga: Apa Itu Sound Horeg? Mengenal Fenomena Bass Perontok Genteng Ciptaan Edi Sound

Selain itu,  Power Amplifier untuk mendorong speaker raksasa tersebut, dibutuhkan serangkaian power amplifier berdaya besar yang harganya juga tidak murah.

Genset (Generator Set) yakni kebutuhan listriknya sangat masif.

Tidak ada pasokan listrik rumahan yang sanggup menanggungnya.

Oleh karena itu, setiap sound system horeg wajib memiliki genset pribadi berkapasitas puluhan ribu watt, yang biayanya sendiri bisa mencapai ratusan juta.

Namun tidak cukup itu. Diperlukan juga truk dan kru yakni untuk mobilitas, dibutuhkan setidaknya satu atau dua truk besar dan tim kru yang solid untuk bongkar-pasang.

Ini adalah investasi padat modal yang didorong oleh gengsi dan reputasi. Semakin "horeg" sound system Anda, semakin tinggi nama Anda di komunitas.

Dengan modal sebesar itu, bagaimana para pengusaha ini meraup keuntungan? Jawabannya terletak pada harga sewa yang fantastis.

Tarif sewa sound horeg bervariasi, tergantung pada skala acara dan reputasi pemiliknya

Untuk acara hajatan atau karnaval desa, maka untuk acara standar, harga sewa bisa berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta untuk satu hari.

Sedangkan acara Battle Sound/Event Besar adalah untuk acara kompetisi atau konser besar, tarifnya bisa melonjak hingga Rp 50 juta atau lebih per penampilan.

Kekinian permintaan yang tinggi, terutama saat musim hajatan atau perayaan hari besar, membuat bisnis ini memiliki perputaran uang yang sangat cepat.

Dampak terbesar dari industri sound horeg adalah kemampuannya menjadi mesin penggerak ekonomi lokal.

Sebuah acara "battle sound" bukan lagi sekadar kompetisi audio, melainkan sebuah festival rakyat yang menciptakan efek domino ekonomi seperti pada pedagang kaki lima, jasa parkir, komunitas hiburan, sekaligus jasa lainnya seperti mulai dari penyewaan panggung, lighting, hingga keamanan lokal, semuanya ikut kecipratan rezeki.

Secara tidak langsung, setiap guncangan horeg turut menggerakkan roda perekonomian di tingkat desa dan kota kecil, membuktikan bahwa hobi dan kultur bisa menjadi kekuatan ekonomi yang nyata.

Di balik kebanggaan dan keuntungan, menjadi "juragan sound" juga penuh tantangan.

Risiko kerusakan alat yang sangat mahal, biaya operasional (terutama solar untuk genset) yang tinggi, hingga keluhan dari warga menjadi bagian dari keseharian mereka.

Kini, tantangan terbesar datang dari regulasi dan fatwa haram yang mulai bermunculan. "Kami ini cuma cari makan dari hiburan, Mas. Kalau dilarang total, banyak yang kehilangan pekerjaan," keluh seorang operator.

Industri sound horeg kini berada di persimpangan jalan, antara mempertahankan eksistensi sebagai bisnis yang menjanjikan dan beradaptasi dengan tuntutan sosial serta regulasi yang semakin ketat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI