Suara.com - Fenomena sound horeg dengan dentuman bass ekstrem kini jadi bagian dari budaya musik jalanan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Di balik dentuman yang bisa menggoyang kaca dan merontokkan genteng, ada sosok legendaris bernama Edi Sound atau dikenal juga sebagai Memed dari Ngawi.
Nama Edi Sound melegenda setelah komunitas audio menjulukinya "Thomas Alva Edisound", plesetan dari nama penemu besar dunia Thomas Alva Edison.
Julukan ini tak sembarangan. Ia dianggap sebagai pencetus dan inovator dalam menciptakan standar baru suara ekstrem dalam dunia sound horeg Indonesia.
Dengan gaya cuek, wajah datar, dan ekspresi mengantuk yang khas, Edi Sound justru mencuri perhatian. Kepribadiannya yang tenang saat mengendalikan ribuan watt daya dan menciptakan dentuman "nendang" menjadi daya tarik tersendiri.
Berikut 8 fakta menarik tentang Edi Sound, sang maestro audio yang viral di dunia sound horeg.
1. Dijuluki Thomas Alva Edisound
Julukan ini lahir dari kreativitas warganet yang menganggap Edi sebagai "penemu" dentuman sound horeg ekstrem. Ia dinilai menciptakan standar baru yang memengaruhi banyak operator audio di Indonesia.
2. Muka Datar dan Mengantuk
Gaya ekspresi datar dan seperti mengantuk membuatnya unik. Saat ribuan orang bergoyang karena alunan musiknya, Edi tetap berdiri tenang di balik mixer.
3. Rela Tak Tidur Seminggu
Edi pernah melakukan riset dan setting audio tanpa tidur hingga seminggu demi menemukan racikan suara terbaik. Baginya, setiap frekuensi adalah karya seni.
4. Dentuman Legendaris Pecah Genteng
Suara ekstrem hasil racikannya bisa merontokkan genteng dan memecahkan kaca. Ini jadi tolok ukur supremasi dalam dunia sound system ekstrem.
5. Bisnis Sound System Bernilai Miliaran
Sewa sound system kelas besar bisa mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar per acara. Ia juga meraih omzet tinggi dari frekuensi acara dan konsultasi teknik sound.
6. Viral sebagai Content Creator
Akun TikTok dan YouTube @memed_potensio memiliki lebih dari 180 ribu pengikut. Ia mendapatkan penghasilan dari AdSense dan endorsement peralatan audio.
7. Penjual Kaos Populer
Selain bisnis audio, Edi menjual merchandise seperti kaos bergambar dirinya. Kaos ini laku keras dan menambah pemasukan dari lini usaha lain.
8. Tetap Eksis Meski MUI Jatim Keluarkan Fatwa Haram
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur telah mengharamkan penggunaan sound horeg untuk hajatan karena dianggap mengganggu dan berisiko bagi kesehatan. Namun, Edi dan komunitasnya tetap eksis dan mempertahankan sound horeg sebagai budaya dan simbol kreativitas.
Fenomena Edi Sound membuktikan bahwa di balik dentuman keras dan kontroversi, ada dedikasi tinggi, inovasi, dan potensi ekonomi besar.
Meski dikritik, keberadaan sound horeg masih menjadi primadona di berbagai hajatan rakyat, karnaval, hingga kontes battle sound.