suara hijau

Dari Limbah Jadi Energi: Peternakan di Blitar Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2025 | 16:02 WIB
Dari Limbah Jadi Energi: Peternakan di Blitar Ubah Kotoran Sapi Jadi Biogas
Ilustrasi peternakan sapi. (Dok. Greenfields)

Suara.com - Di tengah meningkatnya kebutuhan energi dan kekhawatiran atas pencemaran lingkungan, limbah peternakan menjadi salah satu penyumbang emisi metana terbesar yang belum banyak ditangani secara serius.

Ribuan ekor sapi perah di Indonesia menghasilkan limbah setiap hari yang berpotensi mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar.

Namun, langkah berbeda diambil oleh PT Greenfields Dairy Indonesia, yang meresmikan reaktor biogas terbesar di sektor peternakan sapi perah Indonesia, berkapasitas 12.000 m³, di Blitar, Jawa Timur.

Fasilitas ini mampu mengelola limbah dari 10.000 ekor sapi per hari, dan mengubahnya menjadi energi terbarukan dalam bentuk gas metana, yang bisa menghasilkan listrik hingga 15.800 kilowatt-jam per hari.

“Ini bukan hanya tentang energi, tapi tentang keberlanjutan peternakan dan pertanian Indonesia,” kata Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam keterangannya baru-baru ini. 

Ilustrasi biogas. (Shutterstock)
Ilustrasi biogas. (Shutterstock)

Ia menyebut inisiatif ini sebagai langkah nyata menuju transformasi pertanian rendah emisi, sekaligus bagian dari strategi ketahanan energi dan pangan nasional.

CEO Greenfields Indonesia, Akhil Chandra, menambahkan bahwa fasilitas ini adalah bagian dari visi besar mereka, yaitu "Greenfields Farming Philosophy".

Selain menghasilkan energi, sistem ini juga memproduksi pupuk organik cair yang digunakan untuk tanaman pakan sapi dan budidaya kopi lokal, sekaligus mendorong pertanian sirkular di komunitas sekitar.

Teknologi biodigester yang digunakan juga membuka peluang untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber karbon kredit, memperkuat posisi Indonesia di pasar karbon global.

Baca Juga: Efek Prabowo-Trump: Indonesia Siap Impor LPG, BBM, dan Minyak Mentah Ratusan Triliun dari AS!

Langkah mereka ini diharapkan menjadi model praktik peternakan modern yang tak hanya efisien secara produksi, tapi juga bertanggung jawab secara lingkungan.

Perusahaan ini menyatakan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi lintas sektor agar limbah tak lagi jadi beban, melainkan sumber daya berkelanjutan yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan masa depan bumi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI