Bayangan Alun-Alun Hantui Dua Bocah, Saksi Kematian Sahabat di Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi

Andi Ahmad S Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2025 | 05:20 WIB
Bayangan Alun-Alun Hantui Dua Bocah, Saksi Kematian Sahabat di Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi
Tragedi Maut di Pesta Rakyat Anak Gubernur Dedi Mulyadi (X)

Suara.com - Di balik tragedi kericuhan pesta rakyat di Pendopo Garut yang merenggut tiga nyawa, tersimpan luka batin yang mendalam pada dua orang anak.

Mereka bukan sekadar saksi, tetapi teman sepermainan yang kini harus berjuang melawan trauma dan rasa bersalah setelah sahabat mereka menjadi korban tewas dalam insiden nahas tersebut.

Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Garut kini telah menerjunkan tim psikolog.
Tujuannya satu untuk memulihkan jiwa dua bocah berusia 10 tahun itu agar trauma tak membekas hingga dewasa.

Kepala UPTD PPA Garut, Santi Susanti, mengungkapkan bahwa kedua anak ini memiliki ikatan emosional yang kuat dengan korban.

"Dua anak yang trauma itu adalah mereka yang mengajak anak yang meninggal," kata Santi Susanti dilansir dari Antara, Kamis 31 Juli 2025.

Pernyataan ini menggarisbawahi betapa berat beban psikologis yang kini mereka pikul.

Melihat Alun-Alun Jadi Stres dan Takut

Insiden yang terjadi pada Jumat (18/7) siang itu meninggalkan jejak ketakutan yang nyata. Menurut Santi, kondisi kedua anak itu sesaat setelah kejadian sangat mengkhawatirkan.

Mereka tidak hanya kehilangan teman, tetapi juga dihantui oleh memori mengerikan dari lokasi kejadian.

Baca Juga: Parah! Beras Bansos Warga Miskin Garut Dikorupsi, Takaran Dikurangi, Jatah 10 Kg Jadi 7,5 Kg

Tempat yang seharusnya menjadi ruang bermain yang menyenangkan, kini berubah menjadi sumber kecemasan.

"Soalnya melihat Alun-Alun jadi enggak betah, suka stres, dan takut, merasa bersalah," ungkap Santi, menggambarkan kondisi psikologis anak-anak tersebut.

Rasa takut dan perasaan tidak nyaman ini adalah gejala trauma yang jelas. Tim psikolog dari UPTD PPA Garut bekerja keras untuk melakukan asesmen dan memberikan pendampingan intensif agar mereka bisa kembali menjalani hari-hari tanpa dibayangi ketakutan.

Kedua anak yang kini dalam penanganan berasal dari dua daerah berbeda. Satu anak merupakan warga Garut, sementara temannya berasal dari Tasikmalaya. Kondisi ini memerlukan koordinasi penanganan lintas daerah.

Tahap PDKT Maula Akbar Anak Dedi Mulyadi dan Putri Karlina Wabup Garut (instagram)
Tahap PDKT Maula Akbar Anak Dedi Mulyadi dan Putri Karlina Wabup Garut (instagram)

"Jadi dirujuk ke UPTD Tasik, itu langsung ke Tasik, asesmen sama psikolog," jelas Santi mengenai penanganan anak yang berasal dari Tasikmalaya.

Sementara itu, untuk anak yang merupakan warga Garut, Santi menyebut kondisinya menunjukkan perkembangan positif dan traumanya tidak lagi seberat di awal.

Namun, proses pemulihan tetap membutuhkan waktu dan pendampingan berkelanjutan.

Tragedi ini menjadi pelajaran pahit bagi semua pihak. Santi Susanti mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih bijak dan berhati-hati saat membawa anak-anak ke acara yang melibatkan kerumunan massa.

"Supaya lebih hati-hati, kalau bisa acara kayak itu jangan ikutan karena mengandung risiko buat anak-anak," pesannya dengan tegas.

Peristiwa Pesta Rakyat Maut Gerbang Pendopo Garut

Pada Jumat, 18 Juli 2025 ada 3 orang meninggal dunia, termasuk seorang anak, 2 anak usia 10 tahun (teman korban) mengalami trauma mendalam. Mulai dari Stres, takut melihat lokasi kejadian, merasa bersalah.

Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara insiden tiga orang tewas saat acara Hiburan Rakyat Garut bagi-bagi makanan di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat. ANTARA/Feri Purnama.
Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara insiden tiga orang tewas saat acara Hiburan Rakyat Garut bagi-bagi makanan di Pendopo, Kabupaten Garut, Jawa Barat. ANTARA/Feri Purnama.

Insiden nahas ini terjadi dalam sebuah pesta rakyat yang digelar sebagai bagian dari rangkaian acara pernikahan anak pejabat.

Acara tersebut diketahui merupakan perayaan atas pernikahan Wakil Bupati Garut dengan putri dari politisi senior Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Pesta yang seharusnya menjadi momen sukacita bagi masyarakat itu berakhir dengan kericuhan yang menyebabkan banyak warga pingsan akibat berdesak-desakan, dan tragisnya, merenggut tiga korban jiwa. [Antara].

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI