Infografis
Suara.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mendukung penuh kemungkinan saudaranya yang sekaligus Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Gibran Rakabuming Raka untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Kaesang, langkah itu akan memperkuat keterlibatan langsung para pejabat negara dalam membangun pusat pemerintahan baru.
Hal itu ia sampaikan saat dirinya selesai rapat perdana Tim Formatur Kepengurusan DPP PSI di Kantor DPP, Jakarta Pusat, Senin, 28 Juli 2025.
"Sangat baik, ini sangat baik, supaya semuanya juga merasakan," kata Kaesang.
Pernyataan ini datang di tengah sorotan terhadap usulan moratorium atau penghentian sementara pembangunan IKN.
Kaesang menolak ide tersebut dan mengingatkan pentingnya konsistensi terhadap janji awal pemerintahan yang kini dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Semua kan dulu sudah ditandatangani, dan saya kira Pak Presiden sudah berbicara, berkomitmen untuk menyelesaikan," ucapnya.
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka yang belakangan ditanya mengenai kemungkinan berkantor di IKN maupun Papua, merespons dengan gaya khasnya yang tenang namun menggelitik.
"Kemarin nyuruh saya berkantor di Papua, sekarang di IKN, pindah-pindah terus," ujar Gibran saat menjawab pertanyaan awak media di SMP 3 Pekanbaru Sentra Abiseka, Riau.
Baca Juga: Berhasil Turunkan Utang Usaha dan Berbunga Rp6,26 Triliun: WIKA Fokus Jalankan Substream Penyehatan
Menanggapi isu moratorium IKN yang sempat mencuat, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan tidak ada kebijakan penghentian sementara proyek tersebut.
Pemerintah, kata Prasetyo, tetap berpegang pada target percepatan pembangunan.
"Sebagaimana yang sudah pernah juga disampaikan, bahwa sampai hari ini pemerintah tetap berkomitmen sesuai dengan rencana adalah untuk menyelesaikan pembangunan IKN secepat-cepatnya," tegas Prasetyo dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat lalu.
Dengan pernyataan senada dari tokoh-tokoh penting di lingkaran kekuasaan, pesan yang muncul cukup jelas: pembangunan IKN tetap berjalan sesuai jalur, dan elite muda pemerintahan—termasuk Gibran dan Kaesang—siap mengambil bagian dalam proses transformasi ini.
