Suara.com - Ada rencana baru dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk menghidupkan kembali wajah Sungai Ciliwung.
Tak sekadar bebas dari banjir dan sampah, Pramono membayangkan tepian sungai legendaris ini sebagai ruang publik aktif—tempat warga malam mingguan.
Kamis (31/7/2025) sore, Pramono menyusuri aliran Ciliwung dari kawasan Manggarai menggunakan perahu karet bermesin. Saat tiba di area tepi sungai dekat Stasiun BNI City, ia langsung memberikan arahan kepada jajarannya.
"Saya meminta kepada jajaran terkait, untuk sepanjang sungai ini nanti dirapikan, dikelola, dan dijadikan tempat orang bisa menikmati, misalnya malam Sabtu, malam Minggu-nya di tempat ini," kata Pramono.
Penataan kawasan ini rencananya akan dilakukan oleh BUMD PT Jakarta Tourisindo (JXB).
Menurut Pramono, ruang terbuka di sepanjang aliran sungai harus tampil lebih nyaman dan estetis, sekaligus fungsional untuk publik.
"Saya minta yang seperti itu kita cat lah, kita pasang lampu dan sebagainya. Sehingga, Jakarta menjadi lebih colorful," ujarnya.
![Endapan lumpur Kali Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta dikeruk. [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/14/93319-kali-ciliwung.jpg)
Di sepanjang perjalanan menyusuri Ciliwung, Pramono membayangkan potensi ruang hijau yang bisa dikembangkan. Ia menyebut, penataan dengan pendekatan lanskap seperti vertical garden bisa jadi solusi untuk menutupi titik-titik yang sulit dibenahi secara fisik.
"Saya tadi sepanjang jalan melihat, kalau kiri-kanannya kita rapikan, kita buat lebih hijau, kita buat vertical garden-nya, mulai kita tata dengan rapi," ucap Pramono.
Baca Juga: Ketimpangan di Jakarta Meningkat, Pramono Bicara soal Orang Kaya Makin Kaya
Lebih lanjut, ia juga mengusulkan jalur pedestrian yang bersih, nyaman, dan aman di sepanjang tepian sungai. Bahkan, Pramono ingin ada jembatan sepeda khusus di beberapa titik strategis.
"Jalur sepedanya bukan yang kencang, tapi yang dinikmati dengan keluarga," jelasnya.
Dengan berbagai langkah penataan ini, Gubernur berharap kawasan bantaran Sungai Ciliwung bisa berubah wajah. Dari yang sebelumnya identik dengan masalah perkotaan, menjadi ikon baru Jakarta yang lebih ramah, hidup, dan penuh warna.
"Kalau itu bisa dilakukan, maka begitu banyak pilihan-pilihan bagi warga Jakarta untuk menikmati kotanya," pungkas Pramono.