Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara soal pengerjaan proyek pemindahan kabel udara ke bawah tanah dalam program Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
Proyek ini kerap dikeluhkan masyarakat lantaran menjadi penyebab kemacetan di berbagai ruas jalan.
Menurutnya, publik perlu memahami bahwa proyek ini bukan pekerjaan instan. Karena itu, Pramono meminta warga bersabar sampai pengerjaannya selesai.
"Jadi SJUT untuk memasukkan kabel ke dalam ini kan bukan program yang bimsalabim karena biayanya juga cukup mahal," kata Pramono kepada wartawan, Kamis (31/7/2025).
Pemprov DKI memang tengah menggarap proyek besar ini secara bertahap. Dua BUMD ditunjuk sebagai pelaksana utama, yakni Perumda Pembangunan Sarana Jaya dan PT Jakarta Propertindo.
Fokus pengerjaan sementara ini berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, khususnya wilayah seperti Kebayoran Baru.
![Pekerja PT JakPro melakukan pengujian metode "stick roding" untuk memastikan pipa utilitas terhubung dengan baik di lokasi pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa (31/8/2021). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/06/85074-pekerja-pt-jakpro-melakukan-pengujian-sjut.jpg)
"Memang sekarang ini daerah yang sedang dikerjakan di Jakarta Selatan, terutama di Kebayoran Baru dan sebagainya, dan dilakukan secara bertahap. Tetapi semangat untuk menurunkan itu sudah kita lakukan," ujar Pramono.
Pemerintah menargetkan kabel-kabel semrawut yang selama ini menggantung di udara dapat tertata rapi di bawah tanah.
Dinas Bina Marga DKI mencatat, hingga akhir 2024, sepanjang 209 kilometer kabel udara telah berhasil dipindahkan.
Baca Juga: Sengketa Kampung Susun Bayam: Warga Tolak Draf Kontrak Jakpro, Tuntut Kesetaraan dan Janji
Untuk tahun ini, ditargetkan tambahan 90 kilometer kabel akan masuk ke jaringan bawah tanah sebagai bagian dari penataan utilitas kota.
"Pemindahan kabel udara ke bawah tanah dilakukan sesuai dengan Pergub Nomor 10 Tahun 2025, yaitu jika terdampak pembangunan oleh pemerintah pusat atau daerah," terang Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Utilitas Kota Dinas Bina Marga, Syamsul Bakhri.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana menggandeng perusahaan swasta untuk membangun Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT) di Jakarta Utara.
Dari lima wilayah kota administrasi, hanya Jakarta Utara yang belum memiliki perencanaan pembuatan jaringan kabel bawah tanah itu.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho. Ia mengatakan, pengerjaan SJUT oleh swasta juga sudah dilakukan di Kota Semarang, Jawa Timur.
Sejauh ini di Jakarta pengerjaan SJUT baru dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), lalu Jakarta Barat dan Jakarta Pusat oleh Sarana Jaya.