Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Sugiono, menyatakan sikap partainya yang tidak setuju dengan pemisahan jadwal Pemilu nasional dan daerah.
Ia juga menegaskan bahwa Gerindra tetap berkomitmen menjalankan sistem demokrasi sesuai nilai-nilai yang dianut bangsa Indonesia, termasuk pemilihan kepala daerah secara langsung.
Sugiono menyayangkan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengesahkan pemisahan waktu antara Pemilu nasional dan Pemilu daerah. Menurutnya, skema itu justru bisa memicu kekosongan kekuasaan di DPR.
"Kita sebenarnya menyayangkan ya, tidak sesuai dengan apa yang... karena secara teknis nanti kan ada masa kosong di DPR. Jadi saya kira itu sesuatu yang kita tidak sepakat," kata Sugiono saat ditemui di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jumat (1/8/2025) malam.
Gerindra, kata dia, menilai keberlangsungan fungsi legislasi harus dijaga tanpa jeda akibat pemisahan siklus elektoral.
Terkait wacana penunjukan gubernur oleh Presiden, Sugiono juga memberi sinyal penolakan.
![Menteri Luar Negeri Sugiono sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra, saat ditemui Kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Jumat (1/8/2025) malam. [Suara.com/Fakhri Fuadi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/02/31056-menteri-luar-negeri-sugiono-sebagai-sekretaris-jenderal-sekjen-gerindra.jpg)
Menurut dia, Partai Gerindra tetap memegang prinsip demokrasi yang dijalankan berdasarkan nilai-nilai dan karakteristik bangsa.
"Kita sudah komit sama demokrasi dan menurut saya demokrasi itu harus kita laksanakan berdasarkan nilai-nilai yang kita punya. Jadi demokrasi itu kita jalankan dengan situasi dan suasana serta kondisi dan nilai-nilai yang kita punya. Itu yang kita lakukan," tegas Sugiono.
Sugiono sendiri baru saja ditunjuk menjadi Sekjen menggantikan Ahmad Muzani yang sudah menjabat selama 18 tahun.
Baca Juga: 18 Tahun Berkuasa, Ahmad Muzani Lengser! Sugiono Jadi Sekjen Gerindra
Penunjukan tersebut merupakan keputusan langsung dari Ketua Umum sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto.
"Ya ini tugas dan kepercayaan yang diberikan kepada saya dan Partai oleh Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum," ujarnya.
Ia menyebut pengalaman panjang Ahmad Muzani akan menjadi landasan dirinya dalam menjalankan tugas baru di posisi strategis partai.
"Saya kira itu juga akan menjadi sesuatu yang harus saya perdomani sehingga ke depannya bisa lebih baik," tambahnya.
Seperti diketahui, usai tak lagi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani kini diamanahkan oleh Prabowo Subianto menduduki jabatan bergengsi di partai yakni sebagai Sekretaris Dewan Pembina sekaligus Ketua Dewan Kehormatan Partai Gerindra.
Keputusan ini ditandatangani langsung melalui Surat Keputusan (SK) pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor.