Dalam konteks ini, Syahganda menyoroti peran sentral figur seperti Sufmi Dasco Ahmad. Ia bahkan mengutip akronim yang dipopulerkan akademisi Rocky Gerung untuk Dasco: DemocraDcy, StAbility, Social COnsolidation Commander.
Akronim ini merefleksikan harapan besar pada peran Dasco untuk membantu Prabowo dalam mengawal demokrasi, menjaga stabilitas, dan melakukan konsolidasi sosial.
Sinyal positif terhadap upaya konsolidasi ini juga terlihat dari respons sejumlah tokoh yang sebelumnya berada di kubu berseberangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, misalnya, secara terbuka menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas pemberian abolisi untuk Tom Lembong, yang ia sebut sebagai asa yang membahagiakan.
"Dan kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada Bapak Presiden Prabowo yang mengusulkan abolisi, dan kepada DPR RI yang menyetujui usulan abolisi sehingga Pak Tom Lembong bisa segera berkumpul kembali dengan keluarga," ucap Anies.
Sikap serupa, menurut Syahganda, juga ditunjukkan oleh pengamat seperti Said Didu yang mulai melihat sisi positif dari langkah awal Prabowo.
Jebakan 'Serakahnomics' dan Pentingnya Oposisi Kritis

Di sisi lain, Syahganda juga mengingatkan adanya ancaman sistemik yang ia istilahkan sebagai "Serakahnomics", yakni sebuah ideologi kerakusan yang lahir dari ambisi kekuasaan dan praktik korupsi yang mengakar.
Menurutnya, ini adalah "air bah" warisan rezim sebelumnya yang menjadi PR besar bagi Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Kumpulkan Menteri di Hambalang, Perintahkan Antisipasi Total Karhutla di Puncak Kemarau
Oleh karena itu, di tengah upaya merangkul berbagai kekuatan politik, peran masyarakat sipil (civil society) sebagai pengawas (check and balances) tidak boleh dilemahkan atau dimatikan.
Kehadiran oposisi yang kritis dan independen adalah pilar demokrasi yang esensial untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.
Rocky Gerung, meski terlihat bertemu dengan Dasco, menegaskan posisinya akan tetap kritis terhadap pemerintah.
"Saya ingin jadi juru bicara mahasiswa, menjadi juru bicara kampus, bukan jadi juru bicara universitas. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan," tegas Rocky, menandakan bahwa fungsi kontrol akan terus berjalan.
Pemerintahan Prabowo kini berada di persimpangan jalan, antara harapan besar untuk membawa perubahan dan tantangan berat untuk memulihkan kepercayaan. Kemampuannya meramu konsolidasi politik dengan tetap membuka ruang bagi kritik akan menjadi penentu utama keberhasilannya.