Pendemo Minta Sudewo Keluar dari Kantor Bupati Pati, Ingin Perlihatkan Keranda Mayat

Rabu, 13 Agustus 2025 | 13:32 WIB
Pendemo Minta Sudewo Keluar dari Kantor Bupati Pati, Ingin Perlihatkan Keranda Mayat
Bupati Pati Sudewo [Instagram]

Suara.com - Gelombang protes warga yang menuntut Bupati Pati, Sudewo, untuk mundur dari jabatannya mencapai puncaknya pada hari ini, Rabu (13/8/2025).

Sebuah pemandangan dramatis terekam dalam aksi yang digelar di depan kantor sang bupati. Aksi yang digelar buntut dari kebijakan PBB naik 250 persen. 

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun X (sebelumnya Twitter) Bareng Warga, demonstran tak hanya berorasi, mereka juga membawa sebuah keranda mayat sebagai simbol kemurkaan.

Keranda tersebut bukan keranda biasa. Di sisinya, tertulis sebuah pesan menohok yang ditujukan kepada pemimpin mereka, yaitu "Penindas, penipu."

Meskipun suasana memanas, seorang bapak-bapak dari barisan demonstran mencoba untuk tetap menjaga situasi tetap kondusif, terutama kepada aparat yang berjaga di balik gerbang.

Ia berusaha menenangkan petugas, menegaskan bahwa kedatangan mereka murni untuk menyuarakan aspirasi.

"Kalem aja kalem. Ojo saingan (Tenang saja tenang. Jangan bersaingan)," ucap bapak tersebut.

Sayangnya, meski teriakan warga menggema di depan kantornya, sosok Bupati Sudewo yang mereka cari tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Absennya sang bupati ini memantik reaksi pedas dari warganet di media sosial. Banyak yang menduga Sudewo sengaja menghindar karena enggan melepaskan jabatannya.

Baca Juga: Demo Pati Ricuh: Gebang Kantor Bupati Nyaris Roboh, Polisi Tembakan Gas Air Mata

"Dia kan jadi bupati dipilih sama rakyat. Giliran rakyat nuntut buat mundur kok dia nggak mau sih?" tulis akun @ger****.

Komentar lain menyinggung pernyataan Sudewo sebelumnya yang terkesan menantang warga untuk berdemo.

"Bupatinya ke mana? Katanya kemarin berani tuh nantangin jangankan 5k, 50k pun berani," sahut akun @dro****.

Sebelumnya, Sudewo memang sempat menyatakan bahwa dirinya siap dan tidak gentar menghadapi puluhan ribu warga yang menentang kebijakannya, sebuah pernyataan yang kini menjadi bumerang bagi dirinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI