Politik Joko Tingkir ala Prabowo Subianto

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 18:51 WIB
Politik Joko Tingkir ala Prabowo Subianto
Ilustrasi Mahfud MD menyebut Prabowo sedang menjalankan politik Joko Tingkir. [dok.Yayasan Vasatii Socaning Lokika]

Suara.com - Di tengah kompleksitas tantangan yang dihadapi pemerintahan baru, gaya kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mulai menjadi sorotan.

Analisis tajam datang dari mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang menyebut Prabowo tengah menerapkan sebuah strategi cerdas yang ia istilahkan sebagai "politik Joko Tingkir".

Menurutnya, ini adalah cara Prabowo menata kembali papan catur politik dan sosial yang rumit sebelum melancarkan langkah-langkah besar. Mahfud memahami bahwa kondisi yang dihadapi Prabowo saat ini tidaklah mudah.

"Sampai saat ini mengatakan yang dihadapi oleh Pak Prabowo ini sama yang dirasakan oleh kita semua masalahnya sangat sulit," ujarnya dikutip dari akun Youtube Mahfud MD Offcial.

Ia menegaskan bahwa siapapun yang menjadi presiden tidak bisa serta-merta menyelesaikan semua masalah secara instan.

"Siapapun jadi presiden tidak bisa langsung bertindak. Oleh sebab itu ada belokan-belokan. Sudah jalan, belok hilang karena problemnya di depan banyak ada political thread off kemudian ada yang memang menyangkut masalah-masalah sosial yang rumit dan sebagainya," ujar dia.

Dalam pandangan Mahfud, Prabowo tidak sedang diam. Justru, ia tengah melakukan penataan strategis yang mendalam.

"Sehingga saya menganggap sekarang ini kalau dalam rangka serangan besar-besaran, Pak Prabowo itu sedang menata papan ini di sini dulu, ini di sini dulu. Kalau ini akan ke sini, diblok dengan ini, itu sedang ditata," ujar Mahfud.

Memahami Teori Joko Tingkir

Baca Juga: Efek Kejut Sekjen PDIP; Dua Nama Ini Bisa Gantikan Posisi Hasto Kristiyanto

Puncak analisis Mahfud adalah ketika ia mengibaratkan strategi Prabowo dengan legenda Joko Tingkir. Ia menjelaskan teori ini dengan sebuah perumpamaan yang gamblang.

"Iya. Pak Prabowo itu melakukan teori seperti yang diteorikan orang tentang Joko Tingkir. Tahu Joko Tingkir? Jadi orang di pasar tenang lalu dipasang diambil kerbau, dikasih tanah lihat hidungnya dilepas ke pasar. Ngamuk di pasar. Gak ada orang bisa nangani. Lalu datanglah Joko Tingkir. Dia sudah tahu kan diambil tanah liatnya. Takluk. Dia yang menyelesaikan masalah," kata Mahfud.

Bagi Mahfud, strategi ini adalah cara Prabowo untuk menunjukkan kepada publik akar permasalahan yang sebenarnya, sebelum ia tampil sebagai penyelesai masalah.

"Bahwa Pak Prabowo sedang menjalankan tokoh Joko Tingkir dan itu gak apa-apa bagus agar orang tahu bahwa ini loh masalahnya. Masalahnya ada di kerbau. Di kerbau ada tanah liat di hidung ini."

Contoh Nyata 'Politik Joko Tingkir' di Lapangan

Mahfud kemudian membeberkan sejumlah contoh konkret di mana menurutnya 'politik Joko Tingkir' ini telah dipraktikkan.

Salah satunya adalah isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). "Misalnya PPN naik 12% orang ribut, Pak Prabowo batalkan di akhir tahun. Yang penting itu politik Joko Tingkir lah ya.  Batal 12% diselesaikan oleh Pak Prabowo," kata Mahfud.

Contoh lain yang lebih merakyat adalah kelangkaan gas elpiji 3 kg. Ketika publik resah dan antrean mengular di mana-mana, Prabowo kembali mengambil peran sentral.

"Lalu ribut-ribut gas 3 kg yang orang antre itu kan. menterinya sudah pusing. ada yang mati pusing sudah dibatalkan oleh Pak Prabowo. Lalu menterinya kan yang menjadi kerbau," ucap dia.

Bahkan dalam isu penegakan hukum yang sensitif seperti kasus korupsi timah yang menjerat Harvey Moeis, Mahfud melihat pola yang sama.

Ketika publik marah atas vonis yang dianggap terlalu ringan, intervensi Prabowo mengubah arah permainan.

"Harvei Moeis juga. Betapa orang marah ketika Harvei hanya dihukum 6 tahun dengan korupsi 296 triliun. Tapi berjamaah itu berombongan. Hanya dihukum 6 tahun dengan denda sekian. Rakyat marah. Pak Prabowo turun tangan, hukum mati. Ya di depan jaksa Agung  hukum mati atau 50 tahun. Nah jaksa Agung langsung naik dan pengadilan juga gak berani. Presiden sudah bilang gitu jatuh 20 tahun. 20 tahun itu sudah hukuman maksimal, sudah dikasih maksimal. Itu sama kan dengan kerbau diambil dan lihat semua jadi tenang," papar Mahfud.

Tidak berhenti di situ, sengketa empat pulau di Aceh yang berpotensi mengganggu integrasi bangsa juga disebut Mahfud sebagai panggung lain bagi Prabowo.

"Pada waktu itu Pak Prabowo turun tangan. Rapat loh jarak jauh itu dari luar negeri dari Amerika kalau gak salah kan dia perintahkan. Keluar lagi beliau jadi pahlawannya," ucapnya.

Terakhir, Mahfud menyoroti kegaduhan soal pemblokiran rekening oleh PPATK tanpa dasar pidana yang jelas.

"Yang terakhir pemblokiran rekening itu. Coba orang ribut loh. PPATK tuh gak punya wewenang sama sekali untuk memblokir rekaning orang kalau tanpa dugaan pidana. itu kan ngawur. tapi Pak Prabowo turun tangan buka semua rekening itu. jadi praktik Prabowo, satu membuat papan catur, yang kedua membuat politik Joko Tingkir," beber Mahfud MD.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI