Viral Lulusan S1 Teknik Industri Jadi Pemulung, Dulu Pegang Klien Asing, Publik: Bapak Salah Negara

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 13 Agustus 2025 | 21:58 WIB
Viral Lulusan S1 Teknik Industri Jadi Pemulung, Dulu Pegang Klien Asing, Publik: Bapak Salah Negara
Seorang sarjana Teknik Industri lulusan S1 yang pernah berkarier di perusahaan bergengsi kini jadi pemulung [instagram]

Suara.com - Sebuah video singkat telah berhasil menampar sekaligus menginspirasi ribuan netizen di seluruh Indonesia.

Video tersebut merekam percakapan dengan seorang pemulung bernama Adi Kusuma (48 tahun), yang di balik tumpukan kardusnya, menyimpan kisah hidup yang tak terduga.

Seorang sarjana Teknik Industri lulusan S1 yang pernah berkarier di perusahaan bergengsi.

Kisah perjuangannya yang dibagikan oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall ini sontak menjadi viral.

Sontak saja memicu gelombang simpati, kekaguman, dan sebuah diskusi besar tentang realita kerasnya mencari kerja di negeri ini.

Dalam video tersebut, seorang pria mendekati Adi yang tengah sibuk merapikan barang-barang bekas di gerobaknya. Percakapan pun dimulai dengan pertanyaan ringan yang kemudian membuka fakta mengejutkan.

"Udah berapa lama ini bang," tanya si perekam video.

"Saya sudah sekitar 7 bulan," jawab Adi dengan tenang.

"Emang dulu kuliah juga," tanya perekam lagi.

Baca Juga: Potret Miris Kesejahteraan: Kisah Bripka Fardiansyah, Polisi Viral yang Rela Jadi Badut Demi Nafkah

"Saya kuliah, lulus, S1 Teknik Industri," ucap Adi, sebuah pengakuan yang membuat banyak orang terhenyak.

Meskipun memiliki gelar sarjana, Adi sama sekali tidak menunjukkan rasa malu atau canggung dengan pekerjaannya saat ini.

Baginya, yang terpenting adalah perjuangan yang halal untuk menyambung hidup.

Kontras dalam hidup Adi menjadi semakin tajam ketika ia menceritakan riwayat pekerjaannya. Ia bukanlah sarjana tanpa pengalaman.

Ia pernah malang melintang di dunia korporat, bahkan di perusahaan terafiliasi grup besar.

"Gak gengsi yang padahal lulusan S1, pernah kerja juga," pancing sang perekam.

"Pernah, saya pindah-pindah sih pak terakhir di PT Berlian Sistem Informasi, Cempaka Putih 2 tahun, kontrak habis gak diperpanjang lagi. Disana saya pegang bisnis analis," ungkap Adi.

PT Berlian Sistem Informasi diketahui merupakan bagian dari grup Toyota Astra.

Sebagai seorang Business Analyst, Adi bahkan terbiasa menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan klien-klien dari berbagai negara sebuah kemampuan yang sempat ia tunjukkan dalam video tersebut.

Namun, nasib berkata lain. Setelah kontraknya habis dan tak diperpanjang, ia dihadapkan pada pilihan sulit. Alih-alih meratapi nasib atau mengutamakan gengsi, ia memilih untuk turun ke jalan.

"Ini abang gini gak malu bang," tanya si perekam.

"Yang penting mah ada pemasukan bang lumayan bisa 70, 80 ribu sampai 150 sehari kalo lagi bagus," jawabnya pragmatis.

"Saya yang penting bisa makan dulu untuk kebutuhan sehari-hari." sambungnya.

Kombinasi antara latar belakang pendidikan yang tinggi, pengalaman kerja mentereng, etos kerja yang kuat, dan kemampuannya berbahasa asing membuat netizen tak hanya kagum, tetapi juga geram pada keadaan.

Banyak yang merasa bahwa sosok sepintar dan sekuat Adi tidak seharusnya berakhir di jalanan.

"Keren bang, abang mulung kerja ya. Bukan minta" atau ngemis (emoji api)," cuit @fe***ng.

"Ngapain juga malu, toh kerja Halal bukan nyolong... semangat pak, semoga berkah & sllu ada pemasukan setiap hari...," ungkap @it***al.

Seruan 'Pindah Negara': Komentar paling dominan adalah saran agar Adi mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain, di mana ilmunya diyakini akan lebih dihargai.

"Saran gue mending bapak ke kantor KEMENP2MI aja pak, tanya2 informasi kerja di luar negeri. Syg ilmu bapak, bapak cuman salah negara aja," timpal @hi***ni.

"Pak please pindah negara . Bapak orang pinter search bagaimana cara berpindah kewarganegaraan. Doaku bersamamu pak (emoji api 4x)," imbuh @wa***ii.

Kontributor : Mira puspito

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI