Mendidik Penguasa dengan Perlawanan, Sosiolog: Filosofi Kuno Marco Kartodikromo Bangkit di Pati!

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:44 WIB
Mendidik Penguasa dengan Perlawanan, Sosiolog: Filosofi Kuno Marco Kartodikromo Bangkit di Pati!
Sosiolog Okky Madasari saat podcast di Forum Keadilan TV. [YouTube]

Filsafat perlawanannya lahir dari pengalaman melihat ketidakadilan dan penindasan secara langsung.

Pelajaran dari Pati untuk Indonesia

Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom]
Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025). [ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom]

Kemenangan rakyat Pati dalam membatalkan kenaikan PBB menjadi preseden penting. Peristiwa ini, menurut Dr. Okky Madasari, menunjukkan bahwa perlawanan yang terorganisir dan masif memiliki kekuatan untuk memaksa penguasa mendengarkan aspirasi publik.

Meski kebijakan telah dibatalkan, pesan yang ditinggalkan jauh lebih besar.

Gerakan di Pati membuktikan bahwa rakyat bukanlah objek pasif dalam pemerintahan, melainkan subjek aktif yang memiliki daya tawar dan kekuatan untuk mengoreksi kebijakan yang keliru.

Di era keterbukaan informasi dan meningkatnya kesadaran politik, model perlawanan seperti di Pati berpotensi terulang di daerah lain jika penguasa abai terhadap suara warganya.

Fenomena ini menjadi sinyal keras bagi seluruh pejabat publik di Indonesia. Bahwa di balik legitimasi formal, terdapat kedaulatan rakyat yang sewaktu-waktu dapat menjelma menjadi gerakan sosial kuat ketika rasa keadilan mereka terusik.

Seperti yang diajarkan Marco seabad lalu, terkadang perlawanan adalah satu-satunya bahasa yang dipahami oleh kekuasaan.

Baca Juga: Kemenangan Rakyat Pati, Sinyal Pembangkangan Sipil yang Berpotensi Menular

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI