Suara.com - Media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video yang mempertontonkan kesabaran luar biasa seorang tenaga medis.
Adalah dr Syahpri Putra Wangsa, dokter yang bertugas di IGD RSUD Sekayu, Musi Banyuasin, yang menjadi pusat perhatian.
Ia terekam kamera tetap tenang dan profesional meski dihujani makian dan intimidasi oleh keluarga pasien, bahkan hingga dipaksa membuka maskernya.
Insiden ini sontak memicu reaksi keras dari publik. Dukungan dan pujian membanjiri dr. Syahpri, yang dianggap sebagai cerminan dedikasi seorang dokter.
Di sisi lain, kemarahan warganet memuncak, menimbulkan rasa penasaran besar siapa sebenarnya sosok keluarga pasien yang tega melakukan intimidasi tersebut?
Kini, identitas dan nasib keluarga pasien tersebut mulai terungkap, membawa babak baru dalam drama yang menjadi sorotan nasional ini.
Banjir Dukungan untuk "Dokter Sabar"
Kesabaran dr Syahpri Putra Wangsa dalam video viral tersebut menjadi pemandangan yang kontras. Di tengah teriakan dan tuduhan, ia tidak terpancing emosi.
Rekan-rekan sejawatnya dari seluruh Indonesia menunjukkan solidaritas.
Baca Juga: Siapa dr Syahpri? Dokter RSUD Sekayu Dipaksa Buka Masker-Diintimidasi Keluarga Pasien
Banyak yang membagikan ulang video tersebut dengan tagar dukungan, menyoroti beratnya tekanan kerja dan risiko yang dihadapi tenaga kesehatan setiap hari.
Warganet pun ramai-ramai memuji sikap dr Syahpri.
"Salut sama dokternya, sabar banget digituin," tulis seorang pengguna di TikTok.
"Mentalnya sekuat baja, semoga sehat selalu dok," timpal yang lain.
Merasa profesinya dilecehkan, pihak RSUD Sekayu dan dr Syahpri secara resmi melaporkan insiden perundungan ini ke Polres Musi Banyuasin.
Langkah ini didukung penuh oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai upaya melindungi martabat dan keselamatan tenaga kerja.
Siapa Keluarga Pasien yang Mengintimidasi?
Seiring dengan meluasnya dukungan untuk dr Syahpri, rasa penasaran publik terhadap identitas keluarga pasien yang melakukan intimidasi pun tak terbendung.
Setelah video viral dan laporan polisi dilayangkan, sosok keluarga pasien tersebut akhirnya muncul ke publik untuk menyampaikan permintaan maaf.
"Kami, setelah kejadian langsung dimediasi, dan saya selaku keluarga pasien sudah meminta maaf. Saya akui pada saat itu emosi," ujar keluarga pasien RSUD Sekayu, Putra, Kamis (14/8/2025).
Namun, ia mengaku merasa terkejut dengan viralnya video di media sosial seolah-olah melakukan kekerasan kepada dokter.
Meskipun permintaan maaf telah disampaikan, proses hukum di Polres Musi Banyuasin dilaporkan tetap berjalan. Pihak berwenang akan mendalami kasus ini lebih lanjut untuk menentukan langkah selanjutnya.
Kasus ini menjadi cermin bagi masyarakat. Di satu sisi, kesabaran dr Syahpri Putra Wangsa menunjukkan betapa beratnya beban mental yang dipikul tenaga kesehatan.
Di sisi lain, tindakan keluarga pasien, meskipun didasari kepanikan, adalah contoh bagaimana emosi yang tidak terkontrol dapat berujung pada perbuatan yang merendahkan dan bahkan melanggar hukum.