"Bayangkan, teman-teman sekalian, SMA kelas tiga, empat kali empat nggak bisa," ujar Teguh dengan nada prihatin.
Raut kekecewaan dan keprihatinan jelas tergambar di wajah Teguh Budiarso.
"Tragis sekali tadi ya. Jadi tadi ada siswa SMP tidak bisa baca, kemudian ada juga SMA tidak bisa menghitung sama sekali, padahal itu matematika dasar,” ungkapnya kepada media.

Ironisnya, masalah yang ditemukan tidak hanya seputar akademis.
Saat memeriksa ponsel salah satu pelajar SMP, petugas menemukan adanya grup WhatsApp yang berisi konten tidak senonoh, yakni video call sex (VCS).
Menindaklanjuti temuan ini, pihak Satpol PP segera memanggil orangtua dan perwakilan guru dari sekolah masing-masing pelajar.
Pertemuan ini, menurut Teguh, bukan untuk memojokkan siswa, melainkan sebagai langkah awal untuk mencari solusi bersama.
Ia berharap kejadian ini menjadi momentum bagi orangtua dan sekolah untuk meningkatkan sinergi dan pengawasan.
Baca Juga: Warga Geruduk Kantor Satpol PP Pati, Marah Donasi Air Mineral untuk Demo Disita