Suara.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah bertepatan momen peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025).
Intinya:
- Gempa magnitudo 5,8 mengguncang Poso, Sulawesi Tengah pada 17 Agustus 2025, disebabkan oleh aktivitas Sesar Tokararu.
- Bencana ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 32 orang luka-luka, dan merusak sedikitnya 41 bangunan termasuk rumah dan fasilitas ibadah.
- Pemerintah melalui BNPB dan BPBD telah menurunkan tim dan bantuan darurat ke lokasi terdampak.
Gempa yang terjadi pada jam 06.30 WIB, awalnya menunjukan angka magnitudo 6,0. Namun kemudian dikoreksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
Pusat gempa atau episenter berlokasi di tengah laut berjarak sekia 13 kilometer arah barat laut Kota Poso, tepatnya berada pada koordinat 1,27 derajat Lintang Selatan dan 120,75 derajat Bujur Timur.
Gempa ini tergolong sebagai gempa bumi dangkal. Kedalamannya tercatat hanya 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan bahwa gempa disebabkan aktivitas sesar atau patahan aktif di wilayah tersebut.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tokararu," ungkap Daryono dalam keterangannya.
Mekanisme pergerakan patahan ini diidentifikasi sebagai pergerakan naik atau thrust fault.
Meskipun berpusat di laut, BMKG dengan cepat memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Juga: Kondisi Terkini Jaringan Listrik PLN Pasca Gempa Poso
"Hasil analisis dari BMKG, gempa bumi tidak berpotensi tsunami," katanya.
Imbauan pun disampaikan kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, khususnya yang merasakan guncangan.
Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BMKG juga mencatat adanya aktivitas gempa susulan atau aftershock setelah gempa utama terjadi.
Tercatat hingga jam 12.00 Wita Minggu, terjadi 27 gempa susulan dengan kekuatan bervariasi.
Magnitudo terbesar dari gempa susulan ini mencapai M 3,3.