Meskipun mendokumentasikan momen adalah hal yang wajar di era digital, konteks acara yang sangat formal dan sakral menempatkan tindakan Puan Maharani dalam sorotan negatif.
Publik menilai bahwa ada saatnya untuk meletakkan gawai dan memberikan penghormatan total, terutama dalam acara kenegaraan yang disaksikan oleh seluruh bangsa.
Insiden ini bukan sekadar tentang seorang pejabat yang bermain ponsel.
Lebih dalam, ini menyentuh isu tentang adab, keteladanan, dan bagaimana seorang pemimpin memposisikan dirinya dalam upacara yang menjadi jantung dari perayaan kemerdekaan bangsa.
Kekecewaan publik menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat mendambakan para pemimpin yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga hadir dengan segenap jiwa dan rasa hormatnya.