Potret Nasionalisme dari Pedalaman Papua: Paskibra Bertelanjang Kaki dan Sindiran Keras untuk DPR

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 19 Agustus 2025 | 18:33 WIB
Potret Nasionalisme dari Pedalaman Papua: Paskibra Bertelanjang Kaki dan Sindiran Keras untuk DPR
Tiga siswa bertelanjang kaki bertugas menjadi pasukan pengibar bendera saat HUT ke-80 Kemerdekaan RI di SD Inpres Isyaman, Mappi, Papua Selatan. [Tangkapan layar IG brorondm]

Suara.com - Semarak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI menjadi ironi. Hal itu terlihat dalam video yang menggambarkan keterbatasan siswa di Sekolah Dasar Inpres (SDI) Isyaman, Kabupaten Mappi, Papua dalam merayakan kemerdekaan.

Sebagai Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) siswa ini menjalankan tugasnya dengan khidmat dan disiplin tinggi.

Mengenakan seragam merah-putih yang rapi, mereka melangkah tegap mengibarkan bendera Merah Putih.

Namun, satu detail kontras yang menyentuh hati: mereka melakukannya tanpa mengenakan alas kaki.

Semangat yang terpancar dari wajah mereka menjadi pengingat kuat bahwa cinta Tanah Air tidak terhalang oleh keterbatasan materi.

Momen ini diabadikan dan diunggah oleh Ronald Aristone Sinaga, Wakil Ketua PSI Jawa Barat, melalui akun Instagram pribadinya, @brorondm.

Video tersebut dengan cepat menyebar, tidak hanya menampilkan semangat anak-anak Papua, tetapi juga membawa pesan kritik yang tajam.

Dalam video tersebut, terdapat tulisan provokatif yang ditujukan kepada para legislator: ‘Tidak malukah kalian para Wakil Rakyat?’. Momen ini diunggah oleh Ronald untuk menyinggung para DPR, dikutip Selasa (19/8/2025).

Ronald juga mempertegas sindirannya melalui keterangan unggahan, mengajak para anggota dewan di Senayan untuk lebih peduli terhadap realitas di daerah-daerah terpencil.

Baca Juga: Viral, Protes Biaya Wisuda Rp2,3 Juta, Ortu Murid di Tangerang Malah Dipolisikan Pakai UU ITE

“Mari jogetin o'hai para dewan di Senayan,” tulis Ronald dalam keteranganan video tersebut.

Gelombang Reaksi Warganet

Unggahan tersebut sontak memicu gelombang kekesalan warganet yang merasa aspirasi mereka tidak terwakili.

Kolom komentar video tersebut dibanjiri oleh sentimen negatif yang ditujukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Salah satu komentar datang dari akun @qhant***, yang mengungkapkan kekecewaannya secara lugas.

“Kelewatan memang, DPR tidak mewakili rakyat,” tulisnya.

Sentimen serupa juga disuarakan oleh pemilik akun Instagram @sudutsip***, yang menyindir prioritas para wakil rakyat. Menurutnya, isu-isu krusial seperti ini kerap terabaikan.

“Mana ada malu, yang penting duit,” ujarnya.

Kisah di balik video viral ini menyoroti potret ketulusan dan nasionalisme yang murni dari anak-anak bangsa di pedalaman Papua.

Hingga saat ini, belum ada informasi yang menyebutkan secara spesifik nama-nama siswa yang menjadi petugas pengibar bendera dalam upacara tersebut.

Reporter : Safelia Putri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI