Banyak yang merasa terhubung dengan kepedihan sang ayah, terutama mereka yang juga merasakan pahitnya merantau.
"Aku paham betul rasanya," tulis seorang warganet, seolah ikut merasakan tusukan duka yang sama.
Komentar lain menyoroti ironi tragis dari perjuangannya.
"Dia berjuang buat masa depan anak. Tapi masa depannya hilang, dia nggak bisa lihat," tulis seorang pengguna media sosial, sebuah kalimat yang menusuk langsung ke jantung cerita.
Warganet lain tak henti mengirimkan doa, "Semoga diberikan ketabahan dan kekuatan ya pak. Buat anaknya semoga husnul khotimah."
Kisah pelaut di Bandara Abu Dhabi ini menjadi lebih dari sekadar video viral. Ia menjadi pengingat pedih akan harga mahal yang harus dibayar para perantau.
Kehilangan waktu dan momen-momen berharga bersama keluarga, bahkan yang paling krusial sekalipun.