Suara.com - Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng oleh sebuah insiden mengejutkan yang terekam kamera dan menjadi viral di media sosial.
Sebuah video memperlihatkan aksi arogan seorang guru wanita berseragam Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang mengamuk di tengah upacara bendera.
Bahkan sampai melontarkan ancaman akan mencekik seorang siswa Sekolah Dasar (SD). Peristiwa yang terjadi di Lampung ini sontak memicu kemarahan dan kecaman luas dari publik.
Video yang pertama kali menyebar melalui akun Instagram seperti @pembasmi.kehaluan.reall dan TikTok @sorotanlampung ini menunjukkan suasana upacara bendera yang khidmat tiba-tiba berubah menjadi tegang.
Guru tersebut, dengan emosi yang meluap-luap, berdiri di hadapan barisan siswa dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas.
Dalam rekaman video berdurasi singkat itu, guru yang belakangan diketahui bernama Harmini tersebut tampak marah besar.
Pemicu amarahnya disinyalir karena ketidakhadiran beberapa rekan guru lainnya dalam upacara rutin hari Senin.
Ia kemudian meluapkan emosinya bukan hanya kepada para guru, tetapi juga kepada para siswa yang tidak bersalah.
Puncak dari aksinya adalah ketika ia mendekati seorang siswa dan melontarkan ancaman fisik yang sangat serius.
Baca Juga: FYP Lagi Aneh, Muncul Tren 'Mama Muda' Menor dan Perang Fans Dadakan di TikTok
"Kalo gak saya cekik nih," ucap guru tersebut dengan nada tinggi, sambil menunjukkan gestur seolah akan melakukan aksinya.
Beberapa sumber juga mencatat ucapan yang lebih lengkap, "Kalau nggak saya cekek ini anak-anak, terbukti setiap hari Senin nggak ada guru yang hadir. Lapor kamu sama bupati!"
Sontak, aksinya membuat para siswa yang masih anak-anak ketakutan.
Suasana menjadi ricuh, tangisan siswa pecah, dan barisan upacara langsung bubar saat para siswa berlarian masuk ke dalam kelas masing-masing.
Guru-guru lain yang berada di lokasi segera turun tangan untuk menenangkan dan menghalangi tindakan lebih lanjut dari oknum guru tersebut.
Namun, upaya tersebut justru memicu perdebatan sengit antara Harmini dan rekan sejawatnya di tengah lapangan.
Setelah video tersebut viral dan mendapat perhatian luas, sejumlah fakta baru yang lebih mengejutkan terungkap.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pesawaran, Anca Martha Utama, memberikan klarifikasi penting terkait insiden ini.
Berikut adalah beberapa poin kunci yang berhasil dirangkum:
- Lokasi Kejadian: Peristiwa ini terjadi di halaman SD Negeri 9 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
- Bukan Guru di Sekolah Tersebut: Fakta paling mengejutkan adalah Harmini ternyata bukan guru yang mengajar di SDN 9 Kedondong. Ia tercatat sebagai guru di sekolah lain, yaitu SD Negeri 5 Kedondong.
- Kehadiran yang Tak Terduga: Pihak SDN 9 Kedondong mengaku kaget dengan kehadiran Harmini di sekolah mereka pada hari itu, yang berujung pada insiden tersebut.
"Jadi rupanya setelah kami selidiki sekolah itu bukan tempat dia mengajar. Mereka juga kaget, kenapa dia (Harmini) datang ke sana hingga akhirnya terjadi peristiwa tersebut," jelas Anca.
- Waktu Kejadian: Menurut klarifikasi dari Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, insiden ini sebenarnya terjadi pada bulan Februari 2025, namun videonya baru viral pada akhir Agustus 2025.
Banjir Hujatan dan Kecaman dari Warganet
Tak butuh waktu lama bagi video ini untuk memicu reaksi keras dari warganet.
Kolom komentar di berbagai platform media sosial dibanjiri oleh ribuan kecaman yang ditujukan kepada oknum guru tersebut.
Banyak yang menyayangkan bagaimana seorang pendidik bisa bertindak begitu arogan di depan anak-anak.
“Aura lesbobgnya kuat bener yaa,” kata akun uc***03.
“Kelihatan dari gaya berbusana, aksesorisnya gak kaya melambangkan seorang guru tapi kaya buchi yg suka nongkrong di dekat perempatan fix sih harus di SP atau kalau perlu di bebas tugaskan jgan jdi guru, ngeri takutnya pas emosi gak stabil ada siswa / siswi yg akan jdi korbannya,” imbuh it***al.
“Stres ni guru, priksa kejiwaannya,” timpal cs***ry.
“Buk, TUNTUT Gurunya pakai Pasal Kekerasan pd anak. Lumayan 3th di prodeo. Jangan ada kekeluargaan karena kalian bukan keluarga,” ungkap la***18.
Kontributor : Mira puspito