Cerita Dimas Viralkan Tarian 'Aura Farming' Dikha hingga Pacu Jalur Dikenal Dunia

Eko Faizin Suara.Com
Selasa, 26 Agustus 2025 | 15:57 WIB
Cerita Dimas Viralkan Tarian 'Aura Farming' Dikha hingga Pacu Jalur Dikenal Dunia
Cerita Dimas Viralkan Tarian 'Aura Farming' Dikha hingga Pacu Jalur Dikenal Dunia [FB Dimas Eka Yuda]

Suara.com - Dokumentasi video karya Dimas Eka Yuda membawa tradisi Pacu Jalur dari Kuantan Singingi, Riau, ke panggung dunia.

Aksi tarian khas anak Pacu Jalur Rayyan Akhan Dikha membuat tradisi Kuantan Singingi (Kuansing) dikenal hingga mancanegara.

Di balik itu, ternyata ada sosok bernama Dimas Eka Yuda yang merupakan seorang konten kreator lokal. Melalui videonya berdurasi 27 menit itu kemudian memicu fenomena global yang dikenal dengan istilah Aura Farming.

"Fenomena Aura Farming justru pertama kali viral di luar negeri, terutama Amerika Serikat. Baru setelah itu viral kembali di Indonesia," ujar Dimas kepada media, Selasa (26/8/2025).

Fotografer ini mengunggah video tersebut pertama kali di Facebook pada Mei 2025.

Dimas ketika itu memposting tanpa efek visual maupun musik tambahan, hanya menampilkan suasana asli perlombaan, suara sorak penonton dan hembusan angin di tepian Narosa.

Dia tak menyangka video dokumentasi tradisi lokal yang ia buat bisa menjadi tren global.

Dimas pun mengaku tidak mengambil keuntungan pribadi dan menyebut rezeki tersebut sepenuhnya untuk Dikha dan keluarganya.

Lebih lanjut, ia menceritakan tantangan dalam proses pengambilan gambar momen Pacu Jalur.

Baca Juga: Tak Seberuntung Dhika, Dimas Eka Yuda Ternyata yang Viralkan Aura Farming Pacu Jalur

"Saya harus berendam di sungai selama lima jam, dari pukul 13.00 sampai 18.00 WIB. Kadang kamera tersiram air oleh penonton yang antusias di pinggir sungai," terang Dimas.

Meski begitu, Dimas tidak menganggapnya sebagai beban. Bagi dirinya dan para kreator lain, mendokumentasikan Pacu Jalur adalah bentuk kecintaan terhadap budaya daerah.

"Kami berharap ke depan, konten kreator budaya seperti kami lebih diperhatikan. Karena kami tidak sekadar membuat video, tapi juga ikut melestarikan budaya," ucap Dimas.

Diketahui, video Pacu Jalur yang diunggahnya hingga Agustus 2025 telah ditonton lebih dari 58 juta kali dan mendapatkan 1,6 juta likes.

Namun video itu kemudian diunggah ulang oleh akun luar negeri tanpa watermark dan disertai lagu Young, Black and Rich dari rapper Melly Mike.

Dari sanalah, gerakan Dikha, menggulung tangan, mengibas, memberi cium tangan, lalu membentuk hati dengan jari kelingking, menjadi simbol baru selebrasi digital.

Puncaknya terjadi saat klub sepak bola Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), mengunggah video pemain Achraf Hakimi yang menirukan gaya Dikha.

Video tersebut ditonton lebih dari 110,5 juta kali di akun resmi PSG.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?